KORANPAGARALAMPOS.CO - Melihat Kisah Sejarah dan Filosofi Opor Ayam Lebaran Menuju Makna Lezat, Kisah Sejarah dan Filosofi Opor Ayam Lebaran.
Setiap perayaan Lebaran di Indonesia, hidangan yang tak terpisahkan dari meja makan adalah opor ayam.
Tak hanya lezat di lidah, tapi juga menyimpan sejarah panjang dan filosofi yang kaya.
Mari kita telusuri bagaimana hidangan klasik ini merajut makna dalam perayaan keagamaan terbesar umat Islam di Indonesia.
BACA JUGA:Sajian Spesial, Menjelajahi 7 Kuliner khas Ramadhan yang Mewakili Keberagaman Budaya Nusantara
Sejarah Opor Ayam: Jejak Perjalanan Melintasi Waktu
Opor ayam, seperti yang kita kenal saat ini, tidak lahir dalam semalam.
Sejarahnya melintasi berabad-abad, melewati berbagai perubahan budaya, dan akhirnya mengakar dalam tradisi kuliner Indonesia.
Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke masa kerajaan Majapahit di Jawa, di mana hidangan serupa disebut dengan nama "opor telur".
BACA JUGA:Nasi Jamblang Mang Dul, Kuliner Khas Cirebon Paling Diburu Pecinta Kuliner
Namun, penggunaan daging ayam dalam hidangan ini diyakini baru muncul setelah kedatangan Islam di Indonesia pada abad ke-13.
Di bawah pengaruh kebudayaan Arab, masyarakat mulai memasak daging ayam.
Dengan santan dan rempah-rempah sebagai hidangan spesial untuk perayaan Idul Fitri.
Filosofi di Balik Setiap Gigitan
BACA JUGA:5 Rekomendasi Kuliner di Pangandaran yang Cocok untuk Berbuka dan sahur