KORANPAGARALAMPOS.CO - Melihat Warisan Kerajaan Sriwijaya! Ini Sejarah Candi Bumiayu di Pali Candi Bumiayu menjadi wisata bersejarah di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel) yang wajib dikunjungi.
Candi ini merupakan salah satu warisan Kerajaan Sriwijaya yang sampai saat ini masih asri dan dirawat pemerintah.
Selain itu, candi ini juga dikenal sebagai peninggalan agama Hindu yang terdapat di pesisir sungai Lematang, tepatnya di Desa Bumiayu, Kecamatan Tanah Abang, PALI.
Dilansir dari laman resmi Giwang Sumsel, Candi Bumiayu termasuk ke dalam death monument atau monumen yang ditinggalkan penduduknya tempo dulu.
BACA JUGA:Jejak Peradaban Suku Kerinci, Menelusuri Sejarah dan Kebudayaan yang Kaya
BACA JUGA:Tak Perlu Cemas! Ini Dia 5 Tips Mengatasi Telat Haid Secara Efektif
Candi Bumiayu adalah satu-satunya kompleks percandian yang ada di Sumsel.
Sampai saat ini, tidak kurang sembilan bangunan candi telah ditemukan dan empat di antaranya sudah dipugar, antara lain Candi Bumiayu 1,2,3,7, dan 8.
Candi Bumiayu bercorak Hindu dan dibangun pada abad ke 9-13 Masehi.
Adapun bukti yang memperkuat bahwa candi ini bercorak Hindu adaalah ditemukannya beberapa arca seperti arca Dewa Siwa, arca Nandi, arca Agatsya, kepala Kala, arca Stamba.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Komering Sumatera Selatan
Selain itu juga ditemukan relief yang bercorak flora dan fauna seperti burung kakak tua yang lekat dengan candi bercorak Hindu seperti peninggalan di Jawa.
Keberadaan situs Bumiayu pertama kali dilaporkan oleh EP Tombrink pada 1864, dalam Hindoe Monumenten in de Bovenlanden van Palembang.
Dalam kunjungannya ke daerah Sungai Lematang hulu, Tombrink menemukan peninggalan-peninggalan Hindu berupa 26 arca, di antaranya arca Nandi.