Melihat Gedung Bengkok, Peninggalan Bersejarah Era Pemerintahan Hindia Belanda

Kamis 19 Sep 2024 - 06:04 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Almi

Sehingga tempat ini masih berfungsi dengan baik.

“Bahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat ke Gedung Negara menyampaikan bahwa masih ada garis persaudaraan dengan Prabu Geusan Ulun,” ungkapnya.

Ketua Pengurus Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS), Rd Lucky Djohari Soemawilaga menjelaskan Gedung Negara dibangun oleh Pangeran Sugih yang bertujuan untuk pengembangan tata kota di Sumedang.

BACA JUGA:Destinasi Wisata yang Mengagumkan, Inilah Keajaiban Curug Puntang yang Cocok Untuk Healing!

BACA JUGA:Membangun Kompak dan Peduli di Bulan Ramadan

“Kota Sumedang lama bangunannya dulunya yaitu Gedung Srimanganti yang dibangun oleh Pangeran Panembahan Sumedang Larang dan selesai dibangun pada 1706,” ungkap Lucky.

Lucky mengungkapkan gedung tersebut merupakan pusat Pemerintahan Sumedang.

Dinamakan Gedung Bengkok karena Gedung Negara didirikan dari hasil produktivitas tanah carik para petani.

Dia melanjutkan bahwa Gedung Negara dengan luas kurang lebih 400 meter persegi tersebut statusnya adalah tanah wakaf dari peninggalan Pangeran Sugih.

Gedung itu didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Jadi dari dulu itu memang difungsikan sebagai sarana untuk pelayanan kepada masyarakat dan sampai sekarang sifatnya dengan Pemda Sumedang tidak sewa tapi difungsikan sebagai pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Kategori :