Jika ritual persiapan hidangan ini dilakukan dengan benar, konon keluarga tersebut akan mendapatkan perlindungan dan keberuntungan dari roh-roh leluhur.
Sebaliknya jika ayam dipotong dengan cara yang salah atau proses memasaknya tidak mengikuti tradisi yang berlaku, keluarga tersebut dipercaya akan mengalami nasib buruk atau kesialan. Oleh karena itu, hidangan ini sangat dijaga dan diperlakukan dengan penuh kehormatan.
2. Bohir Pakon Bindu Simbol Kesuburan dan Kebahagiaan
Bohir Pakon Bindu adalah makanan yang terdiri dari ketan hitam yang disajikan dengan santan. Makanan ini sering disajikan dalam acara-acara adat atau saat masyarakat Simalungun.
BACA JUGA: Berikut 6 Rekomendasi Kuliner di Bekasi yang Harus Dicoba
BACA JUGA:Menjelajahi Kuliner Pontianak: 8 Makanan yang Menjadi Favorit Lokal
Merayakan momen-momen penting dalam kehidupan mereka, seperti panen atau perayaan hari besar keagamaan. Makanan ini dianggap melambangkan kebahagiaan, kesuburan, dan kemakmuran.
Dalam mitos masyarakat Simalungun, Bohir Pakon Bindu diyakini dapat mempererat hubungan antara manusia dengan alam.
Sebagian masyarakat percaya bahwa ketan hitam ini memiliki kekuatan magis yang dapat mendatangkan kesuburan bagi tanah dan tanaman.
Jika keluarga yang menyajikan hidangan ini berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka dipercaya akan mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Selain itu makanan ini juga dipercaya dapat menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dan membawa kebahagiaan bagi yang mengonsumsinya.
BACA JUGA:Jelajahi Rasa Jawa Timur, 5 Hidangan Legendaris Yang Super Lezat
BACA JUGA:Yuk Intip, Mencicipi Keunikan Kuliner Pontianak 5 Hidangan yang Memikat Lidah
3. Tudu-Tudu Sipanganon Sajian untuk Leluhur
Tudu-Tudu Sipanganon adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki kaitan kuat dengan ritual keagamaan dan kepercayaan masyarakat Simalungun.
Makanan ini terdiri dari berbagai lauk-pauk yang disusun secara rapi dan disajikan dalam upacara adat sebagai persembahan kepada leluhur.