Tujuan perbaikan candi ini tidak lain lagi buat daerah beribadah umat Budha serta pemujaan Dek Tara sampai kini di umumnya, rakyat yang beribadah di sana beraliran Budha Tantrayana.
Bentuk Arsitektur Candi Kalasan
Bentuk arsitektur Candi Kalasan terbagi menjadi ruang utama serta beberapa bilik. Ruang primer candi mempunyai bentuk bujur sangkar. Adapun bagian biliknya cenderung menjorok ke luar dan mempunyai 4 sisi pada bagian tengah.
Selain bangunan, Candi Kalasan jua mempunyai sejumlah motif di dindingnya. galat satu motif yg ada dalam dinding candi artinya motif kumuda atau daun kalpataru. Candi Kalasan mempunyai tinggi kurang lebih 34 meter.
BACA JUGA:Mengenal Suku Asmat: Sejarah, Rumah Adat, Serta Kehidupan di Dalamnya!
Pada bagian alas candi, berbentuk bujur kandang menggunakan ukuran 45 m x 45 m. pada setiap sisi alasnya, ada tangga menuju candi menggunakan ujung berupa ketua naga.
Selain itu, candi ini jua mempunyai poly pintu, yaitu sekitar 4 pintu yang terbagi pada setiap sisinya. Meski demikian, pintu yg mempunyai anak tangga hanya berada pada sebelah barat serta timur.
Kemudian, pintu sebelah timur ini pula menjadi pintu menuju ruang utama. Nah, itulah sejarah Candi Kalasan, proses pemugaran, sampai arsitektur candi. Semoga artikel ini berguna bagimu.
Keistimewaan Candi Kalasan
BACA JUGA:Menyingkap Kehidupan Suku Samin: Sejarah, Tradisi Hingga Masyarakat Adat Asal Blora
Candi Kalasan mempunyai ukuran alas 45 x 45 meter, setinggi kurang lebih 24 meter. Tinggi candi tersebut terdiri berasal 3 bagian, yakni kaki, tubuh, serta atap.
Di sisi luar kaki candi, ada relief jambangan yg mengeluarkan bunga-bunga serta sulur-suluran sebagai lambang keberuntungan serta kebahagiaan.
Pada sisi selatan, ada hiasan ketua kala yg relatif akbar dengan jengger berbentuk segitiga yang dihiasi menggunakan berbagai ornamen.
Hiasan kala tersebut dipadupadankan menggunakan makara (relief menyerupai bentuk binatang) yang melengkung ke bawah. di bagian tubuh Candi Kalasan ada relung-relung yang dulu kemungkinan terdapat arca.
BACA JUGA:Ternyata Ini Sejarah Gunung Slamet! Begini Ceritanya
Pasalnya, pada relung bagian atap tampak beberapa arca Buddha yg melukiskan para Dhyani Buddha. Arca di sisi luar candi hanya berupa relief dalam posisi berdiri dan memegang bunga teratai.