Mengenal Suku Asmat: Sejarah, Rumah Adat, Serta Kehidupan di Dalamnya!

Senin 02 Sep 2024 - 10:16 WIB
Reporter : Lia
Editor : Ari

Tapi terkadang ada mayat dikuburkan dengan ketentuan laki-laki -lakipria tanpa busana  serta wanita mengenakan kostum. Mayat tadi akan dikubur di hutan, tepi sungai, atau semak-semak.

Selanjutnya orang yang mati tadi akan dibuatkan tabrakan yg disebut mbis. warga  Suku Asmat percaya Jika roh orang mangkat masih berkeliaran pada kurang lebih tempat tinggal mereka.

BACA JUGA:Menakjubkan! Ternyata Ini Sejarah Suku Kubu di Indonesia, Habitat Tradisional di Pedalaman Sumatera

2. Upacara Mbismbu

Mbis artinya tabrakan patung tonggak nenek moyang atau kerabat yg sudah mati. Upacara tata cara ini dimaksudkan supaya mereka selalu mengingat orang yang sudah meninggal.

Jika kematian tersebut karena dibunuh, maka mereka akan membalaskan dendamnya menggunakan cara membunuhnya juga.

3. Upacara Tsyimbu

BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat 6 Sejarah Suku Jawa

Tsyimbu adalah uparaca pembuatan serta pengukuhan rumah lesung atau perahu yg diadakan 5 tahun sekali.

Pada upacara ini, perahu akan diwarnai dengan rona merah serta putih secara berseling di bagian luar serta berwarna putih pada bagian pada.

Bahtera juga akan diukir dengan gambar keluarga yang sudah tewas, dan gambar hewan dan sebagainya. Selain itu, perahu tersebut akan dihias menggunakan sagu.

Namun sebelumnya, famili akbar akan berkumpul pada tempat tinggal kepala suku atau norma buat melakukan pertunjukkan nyanyian serta tarian diiringi tifa.

 

Para pendayung tadi memakai hiasan cat berwarna merah putih menggunakan aksesori bulu burung. Upacara norma ini sangat ramai dengan sorak-sorak anak-anak dan wanita.

Namun, terdapat juga yang menangis sebab mengenang kerabat mereka yg mati.

Tradisi zaman dahulu memakai perahu-bahtera tadi buat melakukan provokasi terhadap musuh supaya berperang. tetapi seiring perkembangan zaman, manfaatnya berubah sebagai pengangkut makanan.

Kategori :