4. Mumi Suku Asmat
Suku Asmat pula dikenal menggunakan adanya tradisi mengawetkan jasad orang yang sudah tewas atau dikenal menggunakan sebutan mumifikasi.
Tetapi ini hanya berlaku bagi ketua suku atau ketua norma. Jasad pemimpin istiadat yang sudah dijadikan mumi lalu akan dipajang pada depan rumah istiadat Suku Asmat.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Suku Batak, Dari Pusuk Buhit hingga Danau Toba!
Upacara adat Suku Asmat
Warga Suku Asmat pula punya agama melalui upacara norma. Upacara adat ini umumnya dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap sesuatu yang dianggap penting.
1. Ritual Kematian
Dalam budaya rakyat Suku Asmat, kematian seseorang dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Mereka menyebut meninggalnya seseorang karena adanya roh dursila yang Mengganggu serta mengakibatkan orang tadi meninggal.
BACA JUGA:Mengilas Balik Sejarah Suku Dayak di Kepulauan Kalimantan
Maka berasal itu, orang Asmat percaya bahwa anggota mereka yg sedang sakit wajib dibuatkan pagar berasal dahan pohon nipah.
Pagar ini bertujuan agar roh jahat yg berada pada lebih kurang mereka pergi dan tidak mendekat kembali.
Selain itu, orang-orang akan didatangkan untuk mengerumuni sekeliling orang sakit meski tidak mengobati atau memberi makan.
Sehabis orang yang sakit tewas, mereka akan berebut buat memeluk dan menggulingkan badan di lumpur. Jasad orang yg mati lalu akan diletakkan pada atas para atau anyaman bambu sampai membusuk.
BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri dan Sejarah Suku Butong, Ada Apa Aja?
Tulang belulangnya selanjutnya akan disimpan pada atas pokok kayu. Sedangkan tengkoraknya akan dijadikan bantal menjadi simbol afeksi terhadap kerabat mereka.
Tetapi ada juga yang meletakkan mayat di atas perahu lesung menggunakan disertai sagu serta dibiarkan terombang-ambing pada laut.