Rekonsiliasi ini berarti kita menerima dan mengakui masa lalu kita, termasuk bagian-bagian yang menyakitkan, sebagai bagian dari identitas kita.
Dengan cara ini, kita dapat melangkah maju dengan pemahaman yang lebih baik tentang siapa kita dan dari mana kita berasal.
Masyarakat lokal dan pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk memperkenalkan cerita yang lebih komprehensif tentang Tugu Thomas Parr kepada publik, baik melalui pendidikan, tur sejarah, maupun informasi di situs monumen itu sendiri.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Mistis di Balik Pesona Edelweis-nya Gunung Gede Pangrango, Mitos Atau Fakta?
Dengan cara ini, kita dapat menghormati para leluhur yang berjuang melawan penindasan, sambil tetap menjaga warisan sejarah yang ada.
Tugu Thomas Parr di Bengkulu adalah simbol yang kompleks, mencerminkan kekuatan kolonial dan perlawanan rakyat.
Untuk benar-benar menghargai warisan ini, kita harus mengenali dan merenungkan semua aspek sejarahnya, baik yang terang maupun yang kelam.
Dengan merawat monumen ini dan mengedukasi diri kita sendiri serta generasi mendatang tentang sejarah yang terkandung di dalamnya, kita dapat memastikan bahwa kisah-kisah perjuangan dan ketidakadilan tidak akan pernah terlupakan.
BACA JUGA:KPK Panggil Ratu Batu Bara
Mari kita rawat bersama tugu ini, tidak hanya sebagai monumen fisik tetapi sebagai pengingat kolektif tentang sejarah kita, sebuah cerita yang penuh pelajaran berharga untuk masa kini dan masa depan.