KORANPAGARALAMPOS.CO - Tugu Thomas Parr, sebuah monumen bersejarah yang berdiri megah di pusat Kota Bengkulu, Indonesia, memiliki kisah kelam yang sering terlupakan oleh banyak orang.
Monumen ini didirikan untuk mengenang Thomas Parr, seorang Residen Inggris yang pernah menjabat di Bengkulu pada awal abad ke-19.
Namun, di balik bangunan kokoh ini, tersimpan cerita tragis dan kelam yang melibatkan kekerasan, penindasan, dan perjuangan rakyat Bengkulu.
Mari kita mengupas sejarah kelam ini dan memahami pentingnya menjaga warisan budaya bersama.
BACA JUGA:Tolak Arab Saudi, Wojciech Szczesny Resmi Pensiun
Sejarah Berdirinya Tugu Thomas Parr
Pada tahun 1805, Thomas Parr diangkat menjadi Residen Inggris di Bengkulu, wilayah yang saat itu berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris.
Parr dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter dan sering bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk lokal.
Kebijakan-kebijakan Parr yang keras, termasuk penarikan pajak yang tinggi dan perampasan tanah, menimbulkan ketidakpuasan dan kemarahan di kalangan rakyat Bengkulu.
BACA JUGA:Napoli Kunci Transfer Romelu Lukaku dari Chelsea
Puncak dari ketidakpuasan ini terjadi pada tahun 1807 ketika Thomas Parr dibunuh oleh kelompok pejuang lokal yang tidak tahan lagi dengan tindakannya.
Pembunuhan ini menjadi simbol perlawanan rakyat Bengkulu terhadap penindasan kolonial.
Sebagai tanggapan, pemerintah kolonial Inggris mendirikan tugu untuk mengenang Thomas Parr dan memperingati kematiannya, seolah-olah ingin menegaskan kekuasaan mereka atas wilayah tersebut.
Kisah Kelam di Balik Monumen
BACA JUGA:Federico Chiesa Resmi Gabung Liverpool