Jika umumnya ikan louhan tersebut dijadikan menjadi hiasan dalam akuarium, masyarakat Papua membuahkan louhan menjadikan makanan sehari-hari.
Louhan yg dipergunakan berjenis red devil. Berduri banyak serta berdaging sedikit. dengan karakteristik tadi, ikan diolah menggunakan cara digoreng sampai kemarau. Bumbu tersebut sederhana saja, yakni hanya ditambah garam.
6. Ikan Asap Asar
BACA JUGA:Menelusuri Keberagaman Kuliner Samarinda, Dari Soto Banjar hingga Kerupuk Amplang!
Inilah butir tangan yg kerap dibawa wisatawan waktu bertamasya ke Papua. Namanya ikan asar, yakni kata buat menyebut kuliner ikan yg diasapi sampai kemarau.
Pada dasarnya, ikan asar sama saja menggunakan ikan asap. pada mana olahan ikan ini diproses dengan mengasapnya di sisi bara barah menggunakan posisi diagonal.
Teknik ini dilakukan guna membuat ikan sahih-sahih masak serta kering ke pada sisi daging.
Jenis ikan yang digunakan antara lain, mirip cakalang, ekor kuning, tongkol, serta jenis ikan laut lainnya menggunakan daging bertekstur padat.
BACA JUGA:Kelezatan Kuliner Kota Palu, Menyelami Rasa dari Kaledo hingga Pallu Basa!
Ikan ini telah usang menjadi santapan harian sekaligus kebanggaan daerah, tepatnya sang rakyat Jayapura.
7. Ulat Sagu Asap
Menjijikan bagi sebagian orang, namun bak harta karun bagi bumi Papua. Ya, ulat sagu merupakan sajian penting pada santapan makan sehari-hari orang Papua.
Menurut masyarakat asli Papua yg familiar dengan kuliner ini, cita cita rasanya sangat lezat. Terkadang, mereka menyantap ulat sagu mentah-mentah atau membakarnya sebelum disantap.
BACA JUGA:Yuk Berburu Kuliner, 5 Hidangan Lezat Khas Surakarta Yang Enak Dijamin Bikin Ketagihan!
Menurut mereka, cita rasa asal makanan ekstrem ini gurih serta masam. ada yg mengatakan, cita rasanya mirip kelapa basi, yg setelahnya memberikan rasa cantik.
Meski terkesan sedikit aneh bagi yang tidak terbiasa menyantapnya, kandungan protein ulat sagu sangat tinggi yang baik buat pencernaan, memperkuat tulang dan gigi, dan melawan infeksi mikroba.