Membuka Tabir Misteri Megalitikum Gunung Padang, Situs Prasejarah atau Struktur Buatan Manusia?

Membuka Tabir Misteri Megalitikum Gunung Padang, Situs Prasejarah atau Struktur Buatan Manusia?--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Membuka Tabir Misteri Megalitikum Gunung Padang, Situs Prasejarah atau Struktur Buatan Manusia? Gunung Padang, terletak di kaki Gunung Gede di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, adalah situs megalitikum yang mengundang rasa ingin tahu dan perdebatan di kalangan ilmuwan dan arkeolog.

Dengan luas sekitar 3 hektar, Gunung Padang dikenal sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.

Namun, di balik keagungan batu-batu purba yang terhampar, tersembunyi misteri besar: Apakah situs ini merupakan struktur buatan manusia atau hanya formasi geologis alami?

Penemuan dan Penelitian Awal

BACA JUGA:Misteri Pangcalikan Eyang Pusaka Galuh Ki Ajar Sukaresi di Gunung Padang, Ini Kisah Pengkhianatannya!

Gunung Padang pertama kali mendapat perhatian dunia pada tahun 2011 ketika penemuan yang menggunakan teknologi geolistrik menunjukkan adanya struktur yang tersembunyi di bawah lapisan tanah dan batuan yang ada.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa situs ini mungkin merupakan piramida kuno yang tertimbun oleh material alami selama ribuan tahun.

Temuan ini mengejutkan banyak pihak, karena usia situs tersebut diyakini jauh lebih tua dibandingkan dengan peradaban-peradaban kuno lainnya, termasuk Mesir.

Teknik geolistrik yang digunakan untuk penelitian ini memetakan adanya struktur berlapis di bawah permukaan.

BACA JUGA:Inilah 7 Fakta Menarik Tentang Sundaland, Benua Hilang yang Dikaitkan Dengan Atlantis dan Situs Gunung Padang

Metode ini mengukur resistansi tanah dan batuan terhadap aliran listrik, yang membantu para peneliti mengidentifikasi adanya ruang dan struktur yang tidak terlihat secara langsung.

Selain itu, teknik pengujian karbon juga memberikan informasi bahwa material yang ada di situs tersebut mungkin berusia ribuan tahun lebih tua dari peradaban Mesir yang sebelumnya dikenal.

Kontroversi dan Pro kontra

Penemuan ini memicu berbagai reaksi di kalangan ilmuwan dan arkeolog.

Tag
Share