2. Level 2
Jalur pendakian level 2 juga sudah ada dan jelas, namun waktu tempuh yang dibutuhkan bisa memakan waktu seharian, termasuk kemungkinan berjalan di malam hari atau menginap.
Pada level ini, pendaki masih bisa tanpa alat bantu, tetapi penggunaan trekking pole disarankan.
Kemampuan untuk menentukan arah juga diperlukan.
Contoh jalur level 2 adalah pendakian ke Kawah Ijen melalui Paltuding atau pendakian Gunung Agung via Pura Pasar Agung.
BACA JUGA:Rekomendasi Jalur PendakianGunung Cikuray: Trek Terbaik untuk Penggemar Adrenalin
BACA JUGA:Inilah Fakta dan Misteri Gunung Leuser, Ada Apa?
3. Level 3
Jalur pendakian level 3 masih bisa ditemukan, tetapi terkadang tertutup.
Risiko bahaya sudah meningkat, sehingga pendaki perlu mempersiapkan kemampuan navigasi dasar, serta peralatan darurat dan jalur evakuasi.
Gunung-gunung dengan jalur level 3 meliputi Rinjani, Semeru, dan Tambora, di mana tantangan seperti medan yang lebih sulit dan cuaca yang ekstrem bisa dihadapi.
4. Level 4
Jalur pendakian level 4 melibatkan jalur yang kadang tertutup dan curam, dengan kemungkinan pendaki perlu membuka jalur.
BACA JUGA:Nepal van Java: Destinasi Wisata Baru dengan Nuansa Pegunungan Himalaya di Tanah Jawa
Perjalanan bisa memakan waktu beberapa hari, memerlukan peralatan berkemah, dan perlengkapan untuk bantuan tangan (scrambling).