KORANPAGARALAMPOS.CO - Sundaland, atau Tanah Sunda, merupakan salah satu misteri besar dalam sejarah geologi dan arkeologi dunia.
Wilayah yang kini tenggelam di bawah perairan Asia Tenggara ini seringkali dikaitkan dengan berbagai teori mengenai benua yang hilang, bahkan ada yang menghubungkannya dengan Atlantis, benua mitos yang diceritakan oleh filsuf Yunani kuno, Plato.
Keberadaan Sundaland dan kisah tenggelamnya membawa kita pada perjalanan ribuan tahun ke masa lalu, ketika daratan ini pernah menjadi rumah bagi spesies flora, fauna, dan manusia purba yang sekarang hanya bisa kita bayangkan melalui penemuan-penemuan arkeologis dan geologis.
Luas dan Keberadaan Sundaland
BACA JUGA:Misteri Megalitikum Gunung Padang, Situs Prasejarah atau Struktur Buatan Manusia?
Sundaland adalah nama yang diberikan kepada daratan luas yang mencakup sebagian besar wilayah Asia Tenggara selama zaman es terakhir.
Daratan ini membentang sekitar 1.800.000 kilometer persegi, mencakup wilayah yang sekarang kita kenal sebagai pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, serta Semenanjung Malaya, Teluk Thailand, dan Laut Cina Selatan.
Luas wilayah ini setara dengan setengah dari luas Australia, menjadikannya salah satu wilayah daratan terbesar di dunia pada masanya.
Tenggelamnya Sundaland: Proses Panjang Selama Ribuan Tahun
Tenggelamnya Sundaland bukanlah peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.
Menurut para ahli, proses ini terjadi secara perlahan selama kurang lebih 6.000 tahun, dimulai dari sekitar 18.000 tahun lalu hingga 12.000 tahun lalu.
Penyebab utama dari tenggelamnya daratan ini adalah kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh pemanasan global alamiah.
Saat itu, es di kutub-kutub bumi mulai mencair, sehingga air laut naik dan menenggelamkan sebagian besar wilayah Sundaland.