Yang disebutkan hanyalah Nabi Nuh, yang bahteranya mendarat di bukit Ararat. Namun, lokasi pasti bukit Ararat dan asal keberangkatan Nabi Nuh tidak dijelaskan.
Selain itu, umat nabi-nabi terdahulu disebutkan hancur karena menyembah berhala, yang mana berhala tersebut terbuat dari batu, mengindikasikan era megalitik.
BACA JUGA:Gunung Padang Tertua dari Piramida Mesir? Begini Kritik dan Kontroversi dari Para Ilmuwan Dunia!
Situs-situs Megalitik ini ditemukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Penemuan situs Megalitik di Indonesia, seperti Gunung Padang di Cianjur, semakin memperkuat argumen bahwa peradaban kuno yang maju mungkin pernah ada di wilayah ini.
Situs Gunung Padang sendiri diperkirakan sebagai salah satu situs tertua dan terbesar di dunia, yang menambah kemungkinan bahwa Indonesia bisa jadi adalah Atlantis yang hilang.
Dalam penelitian lebih lanjut, Ali Akbar menunjukkan bahwa narasi-narasi dalam Al Quran dapat memberikan petunjuk yang lebih konkret.
BACA JUGA:Penemuan Ruangan Purba Jadi Fakta Baru Mengejutkan dari Situs Gunung Padang, Ini Penjelasannya!
Sebagai contoh, cerita tentang Nabi Nuh yang selamat dari banjir besar dengan membangun bahtera memiliki kesamaan dengan legenda Atlantis yang tenggelam akibat bencana alam.
"Fakta bahwa Atlantis berada pada sekitar 11 ribu tahun yang lalu menjadi mungkin saja," tandasnya.
Pendekatan Quranic Archeology ini membuka peluang baru dalam penelitian arkeologi.
Meskipun banyak yang masih meragukan hipotesis ini, kombinasi dari bukti-bukti historis, geologis, dan teks-teks suci dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sejarah manusia yang masih banyak teka-tekinya.