Para peneliti yang berpartisipasi dalam pertemuan American Geological Union mengklaim bahwa situs ini adalah sebuah bangunan besar yang meliputi beberapa lapisan, dengan struktur yang sebagian tertutup tanah dan hutan.
Radar dan perangkat lain yang digunakan dalam penelitian menunjukkan adanya rongga tersembunyi dalam struktur bukit, yang diduga merupakan bagian dari kuil kuno.
Analisis radiokarbon menunjukkan bahwa lapisan pertama situs ini dapat berasal dari 15.000 hingga 28.000 tahun yang lalu, sementara lapisan atas ditambahkan sekitar 8.300 hingga 3.500 tahun yang lalu.
Pernyataan ini didukung oleh ahli geologi senior Indonesia, Dr. Danny Hilman Natawidjaja, yang berpendapat bahwa Gunung Padang bisa saja lebih tua daripada piramida-piramida di Mesir, menunjukkan peradaban kuno yang maju di Jawa hingga 20.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Gunung Padang Yang Gemparkan Dunia di Sebut Mirip Peninggalan Suku Inca, Begini Penjelasannya!
Namun, pandangan ini tidak diterima secara universal.
Ahli vulkanologi Sutikno Bronto menganggap Gunung Padang sebagai leher gunung berapi yang bukan piramida kuno, sementara beberapa anggota komunitas arkeologi lainnya menyebutnya sebagai ilusi.
Pendapat Skeptis dan Tantangan dalam Penelitian
Beberapa skeptis di kalangan arkeolog, seperti yang dinyatakan dalam artikel Sydney Morning Herald, meragukan klaim mengenai usia dan fungsi Gunung Padang.
BACA JUGA:Mau Gabung Chelsea atau Tottenham?, Agen Federico Chiesa Terbang ke London
Penemuan alat-alat tulang di gua Pawon yang berasal dari sekitar 7.000 SM menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan teknologi yang dimiliki masyarakat pada 20.000 SM untuk membangun struktur besar seperti piramida.
Ahli geologi Andang Bakhtiar juga menganggap semen karbon di antara batu-batu sebagai hasil pelapukan alami, bukan buatan manusia.
Namun, terlepas dari kontroversi ini, ada dorongan yang kuat untuk mengungkap misteri Gunung Padang.
Urang Sunda diharapkan dapat menunjukkan rasa percaya diri dan dukungan terhadap penelitian ilmiah untuk mengungkap potensi warisan peradaban kuno ini.
BACA JUGA:Arsenal Resmikan Transfer Riccardo Calafiori dari Bologna
Mengundang para ahli dari seluruh dunia untuk terlibat dalam penelitian di Gunung Padang bisa membuka peluang baru dalam memahami sejarah manusia dan peradaban awal.