KORANPAGARALAMPOS.CO- Body positivity adalah sikap yang mendorong individu untuk menerima dan menyayangi tubuhnya apa adanya, tanpa memandang stereotip atau standar kecantikan yang sempit.
Gerakan ini bukanlah hal baru, dimulai sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi terhadap individu dengan tubuh gemuk pada tahun 1960-an.
Pada tahun 1996, body positivity kembali populer sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar nyaman dengan penampilan fisiknya tanpa perlu mengikuti diet ekstrem.
Sejak tahun 2012, sikap ini terus berkembang dan sering kali tercermin di media sosial.
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Kumur Air Garam Untuk Kesehatan Mulut Dan Tenggorokan
Saat ini, body positivity tidak hanya menentang standar kecantikan yang konvensional, tetapi juga mengajarkan nilai bahwa setiap jenis tubuh memiliki keindahannya masing-masing, dengan segala keunikan yang dimilikinya.
Body positivity adalah sikap yang mendorong individu untuk menerima dan menyayangi tubuhnya apa adanya, tanpa memandang stereotip atau standar kecantikan yang sempit.
Gerakan ini bukanlah hal baru, dimulai sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi terhadap individu dengan tubuh gemuk pada tahun 1960-an.
Pada tahun 1996, body positivity kembali populer sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar nyaman dengan penampilan fisiknya tanpa perlu mengikuti diet ekstrem.
BACA JUGA:Cara Mengonsumsi Obat Herbal Dengan Aman, Panduan Penting Untuk Kesehatan Anda
Sejak tahun 2012, sikap ini terus berkembang dan sering kali tercermin di media sosial.
Saat ini, body positivity tidak hanya menentang standar kecantikan yang konvensional, tetapi juga mengajarkan nilai bahwa setiap jenis tubuh memiliki keindahannya masing-masing, dengan segala keunikan yang dimilikinya.
Berbagai manfaat dari menerapkan body positivity meliputi:
- Mendorong penerimaan terhadap perubahan tubuh yang alami seperti bertambahnya usia, kehamilan, atau kondisi kesehatan tertentu.
BACA JUGA:Pentingnya Vitamin Prenatal Dalam Kehamilan, Mendukung Kesehatan Ibu Dan Janin
- Mengajak untuk tidak menilai seseorang berdasarkan gender, ras, atau penampilannya.
- Mencegah obsesi terhadap perubahan penampilan untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis.
- Membangun suatu rasa percaya diri dan juga menghargai diri sendiri.