KORANPAGARALAMPOS.CO - Generasi Z atau lebih dikenal dengan Generasi Z saat ini sedang menjadi sorotan karena terlibat dalam pinjaman online (pinjol) berukuran besar mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta.
Situasi ini sangat memprihatinkan dan menimbulkan banyak pertanyaan bagaimana generasi muda yang seharusnya menjadi harapan masa depan negara malah terjebak dalam jeratan utang.
Berdasarkan data Badan Jasa Keuangan dan Indef, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 72.142 masyarakat berusia di bawah 19 tahun terdaftar sebagai penerima pinjaman senilai Rp 168,87 miliar.
Saat ini penerima pinjaman di Indonesia yang berusia 19 hingga 34 tahun berjumlah 10.914.970 orang dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 26,87 triliun.
BACA JUGA:Mengulik Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi DANA: Dompet Digital Terdepan di Indonesia
Artikel ini menjelaskan beberapa penyebab terjadinya hal tersebut dan memberikan solusi untuk menghindari atau menghindari jebakan Pinjol.
Mengapa generasi muda terlilit hutang?
Generasi muda, khususnya Gen Z, terjerumus ke dalam perangkap kepercayaan karena beberapa alasan utama.
Pertama, Anda bisa mengakses pinjaman online dengan mudah.
BACA JUGA:Danau Unik Sagara Anak. Kawasan Wisata Lombok yang Mendunia
Yang Anda butuhkan hanyalah KTP dan informasi pribadi Anda.
Prosedur cepat dan nyaman ini sangat menarik bagi mereka yang membutuhkan uang dengan cepat.
Pakar Perencanaan Keuangan (PINA Indonesia) Rista Zwestika mengatakan: "Gen Z sangat rentan terhadap apa yang disebut pinjaman dan investasi palsu."
Gen Z tertarik pada akses mudah ke segala hal. Mereka tertarik pada kemudahan dan tidak mau menjalani prosesnya. ”
BACA JUGA:Ini 5 Game Online Penghasil Saldo Dana, Berikut Penjelasanya Bro