KORANPAGARALAMPOS.CO- Luka bakar derajat 3 merupakan jenis luka bakar yang serius dan memerlukan penanganan medis langsung.
Umumnya, luka bakar derajat 3 tidak lagi menunjukkan warna merah, tetapi berubah menjadi putih seperti lilin.
Proses penyembuhan luka bakar derajat 3 memerlukan waktu yang cukup lama karena luka ini tidak hanya merusak lapisan kulit, tetapi juga jaringan di bawahnya.
Ada banyak sumber panas yang dapat menyebabkan luka bakar derajat 3, seperti api, cairan panas, uap panas, arus listrik, bahan kimia keras, dan petir.
BACA JUGA:Bukan Penangkal Santet! Ini Manfaat Baik dan Obat Alami Daun Kelor Bagi Kesehatan
Gejala luka bakar derajat 3 termasuk kulit yang terbakar terlihat kering dan berwarna putih, cokelat, atau terlihat hangus.
Daerah yang terkena luka bisa menjadi mati rasa atau mengalami sedikit nyeri karena kerusakan pada saraf yang umum terjadi pada luka bakar derajat 3.
Dalam menangani luka bakar derajat 3, penting untuk segera mencari bantuan medis dari dokter di rumah sakit terdekat karena luka ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada lapisan dalam kulit.
Prosedur penanganan yang mungkin dilakukan oleh dokter meliputi:
BACA JUGA:Gigitan Tikus, Risiko Kesehatan Dan Pertolongan Pertama Yang Perlu Anda Tahu
1. Terapi infus:
Dokter biasanya memberikan terapi infus yang mengandung elektrolit seperti kalium, natrium, dan klorida untuk menggantikan cairan yang hilang akibat luka bakar.
2. Pemberian obat-obatan:
Dokter mungkin meresepkan larutan antiseptik atau salep untuk mencegah infeksi, serta obat pereda nyeri seperti parasetamol, morfin, atau kodein.
BACA JUGA:Euro 2024 - Frenkie de Jong Ambil Risiko Kesehatan Demi Belanda
3. Pembalutan luka:
Setelah membersihkan luka dan menerapkan larutan antiseptik, dokter akan membalutnya dengan perban atau kasa steril untuk melindunginya dari kotoran dan kuman, serta mempercepat proses penyembuhan.
4. Operasi:
Jika luka cukup besar dan dalam, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi cangkok kulit untuk menutupi luka.
BACA JUGA:Bumil Mengalami Alergi Saat Hamil? Ini Dia 7 Cara Mengelola Gejala Tanpa Mengganggu Kesehatan Janin