KORANPAGARALAMPOS.CO- Terkadang, saat menerima gaji, kita bisa terlalu tergoda untuk menghabiskannya tanpa memikirkan masa depan.
Ini bisa mengakibatkan keputusan finansial yang kurang bijaksana, seperti impulsif dalam belanja atau membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Sikap konsumtif atau boros sering kali menjadi penyebabnya.
Hal ini tentu tidak sehat karena bisa menghambat persiapan keuangan untuk masa depan, termasuk dana darurat dan persiapan pensiun.
Agama Islam secara tegas melarang perilaku boros, yang merupakan tindakan tercela karena melibatkan pemborosan harta tanpa keperluan yang jelas.
BACA JUGA:Yuk Menuju Suasana Hati yang Lebih Baik, Begini 7 Tips Langkah Mengatasi Bad Mood Anda!
BACA JUGA:Yuk Mom Catat! Berikut Ini 7 Tips Praktis Agar Cumi Tetap Lembut Saat Dimasak
Terkadang, kita tergoda untuk membeli barang secara impulsif, terutama saat terpapar iklan atau konten belanja di media sosial. Hal ini bisa membuat kita membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan hanya karena dorongan sesaat.
Gaya hidup impulsif seperti ini bisa merusak perencanaan keuangan yang sudah dibuat. Ketersediaan berbagai kemudahan berbelanja online dan akses mudah informasi produk membuat kita semakin sulit untuk mengendalikan kebiasaan belanja impulsif ini.
Bahkan, untuk memenuhi gaya hidup tersebut, kita mungkin rela berhutang dan mengabaikan kebutuhan dasar. Perilaku impulsif berarti bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Penting untuk memahami dampak negatif dari perilaku impulsif ini agar kita bisa mengelola keuangan dengan lebih bijak dan menghindari gaya hidup boros.
BACA JUGA:Pecinta Seafood Simak! Inilah 5 Tips Memasak Cumi Agar Tidak Alot dan Bau Amis Hilang
BACA JUGA:Berikan Kurban Sebaik-baiknya. Ini Tips dan Kriteria Memilih Hewan Kurban yang Benar
Menerapkan perencanaan keuangan yang baik menjadi kunci untuk menghindari kebiasaan menghamburkan uang pada awal bulan dan berhemat di akhir bulan, sehingga kita dapat lebih mudah menabung untuk masa depan.
Berikut inilah 5 cara mengatasi rasa boros yuk cek artikel ini:
1. Merancang Anggaran secara Bertahap