Hal Ini Yang Harus Anda Ketahui Ketika Melakukan Transfusi Darah

Sabtu 25 May 2024 - 12:39 WIB
Reporter : Syndi
Editor : Almi

2. Transfusi trombosit dan cryoprecipitate

Transfusi trombosit dan cryoprecipitate dapat dilakukan pada pasien gangguan pembekuan darah, seperti kekurangan trombosit (trombositopenia) yang parah, atau disseminated intravascular coagulation (DIC).

3. Transfusi FFP

Transfusi FFP dibutuhkan oleh pasien yang mengalami infeksi berat, penyakit liver, atau luka bakar parah.

BACA JUGA:Bahayanya Membakar Sampah Bagi Kesehatan Tubuh

FFP juga berisi faktor pembekuan sehingga dapat diberikan pada beberapa kasus perdarahan dan DIC.

Peringatan dan Larangan Transfusi Darah

Tidak ada larangan khusus pada tansfusi darah.

Akan tetapi, dokter akan memberikan transfusi darah dengan hati-hati pada pasien gagal jantung,

BACA JUGA:Yuk Jaga Kesehatan Mental Anda, 3 Tips Meredakan Kecemasan Dengan Mengurangi Overthinking

penumpukan cairan di dalam paru-paru (edema paru), pernah mengalami alergi parah, dan hemokromatosis

Sebelum Transfusi Darah

Sebelum transfusi darah, dokter akan menanyakan riwayat alergi dan transfusi sebelumnya, serta riwayat penyakit pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah dan denyut jantung.

BACA JUGA:Meningkatkan Kesehatan Jantung dengan Push-Up, Latihan Sederhana, Dampak Besar!

Setelah itu, dokter akan melakukan cek golongan darah. Dokter akan memberikan transfusi darah sesuai dengan golongan darah (A, B, O, atau AB), serta rhesus pasien (positif atau negatif).

Kategori :