Pasarnya sangat menarik, .sambil menunggu pelanggan, mereka mengkhatamkan Al-Qur'an beberapa kali.
Jika tiada pelanggan mereka mempelajari kitab sesama mereka sambil menyampaikan ilmu di pasar.
Mereka juga selalu mendendangkan sholawat dan qasidah.
BACA JUGA:Drama Korea A Business Proposal: Kencan Buta Karyawan dan CEO-nya
Seorang ulama Tarim berkata: "Di pasar Tarim, aku dapati ada lebih 200 orang Wali Allah (kekasih Allah).
Jika di pasar tempat yang sebegitu sudah ada lebih 200 orang wali, bagaimana lagi jika yang berada di masjid-masjid?
Ketahuilah, hanya wali Allah saja dapat mengetahui siapa wali-wali-Nya.Setiap kali adzan berkumandang, jalan-jalan dan lalu lintas kota itu mendadak saja sepi.
Orang-orang di kota itu meninggalkan semua kegiatan mereka.
BACA JUGA:Tempat Yang Recomended Di Malang
Lalu berbondong-bondong menuju masjid yang tersebar di kota itu untuk menunaikan kewajibannya kepada Sang Khalik.
Terkadang jika mereka tidak sempat untuk menutup toko apabila azan selesai dikumandangkan, mereka akan biarkan dan terus ke masjid tanpa menghiraukannya.
Apabila ditanya: "Kenapa?" Mereka mengatakan: "Adakah dunia lebih penting daripada Allah?"
Pernah dikisahkan, seorang pembeli memasuki sebuah toko dan ingin membeli sesuatu dan bersamaan itu azan berkumndang.
BACA JUGA:Tingkatkan Standar Pendidikan Anak Usia Dini
Spontan pemilik toko tidak melayaninya dan menyuruh pembelinya kembali lagi ketika selesai sholat nanti. Mereka benar-benar memegang teguh syari'at Islam.
Siapa yang datang ke Tarim pasti tidak ingin pulang ke Tanah Air disebabkan keindahan dan ketenangan jiwa yang dirasakan di dalamnya.