Program Komunitas untuk Penderita Diabetes Mellitus yang Lebih Sehat dan bugar

Nadya Umami Komalasari--pagaralampos

Oleh: Nadya Umami Komalasari

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Program Studi S1 Fisioterapi

Dosen pembimbing: Farid Rahman, SSt.FT., M.Or

 

1. angka kejadian diabetes mellitus di dunia, asia dan Indonesia. 

Diabetes Melitus  salahsatu penyakit kronis dimana pankreas tidak bisa menghasilkan insulin dengan baikatau tubuh tidak berhasil mengolah insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Faktor penyebabnya yaitu genetik, obesitas dan perubahan gaya hidup. Organisasi International Diabetes Federation (IDF) melaporkan hasil prevalensi diabetes secara global pada usia 20-79 tahun pada tahun 2021 diperkirakan 10,5% (536,6 juta orang), bertambah menjadi 12,2% (783,2 juta) pada 20451. benuaAsia yaitu Asia Tenggara yang Indonesia merupakan negara di dalamnya, mendudukiperingkat ke-3 dengan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 11,3%. Indonesia menduduki peringkat 7 dari 10 penderita dengan jumlah 10,7 juta orang. Prevalensi diabetes melitus bertambahdari 6,9% menjadi 10,9% pada penduduk usia ≥15 tahun2.

BACA JUGA:Asah Minat dan Bakat Anak-anak Membaca – Menghafal Al-Qur’an

2. pentingnya penderita diabetes mellitus memiliki komunitas 

pada penderita diabetes kurangnyawawasan dan menganggap Diabetes penyakit yang sepele, kemudian tidak menjaga pola makan dengan benar, bosan untukmengkonsumsi obat dan pasien hanya meminum obat diabetes ketika kadar gula darah sedang meningkat, dan kurangnya melakukan aktivitas fisik seperti olahraga3.

Maka Penting sebuah komunitas untuk individu penderita diabetes, laporan dari penelitian memberikan informasi bahwa perbandingan pada Non Anggota Komunitas memiliki perawatan diri kurang 55%, depresi 62,5%, Efikasi diri yaitu seperti kepercayaan dan keyakinan diri kurang 55% dan kualitas hidup buruk 52,5%. Sedangkan pada Anggota Komunitas memiliki perawatan diri baik 57,5%, tingkat depresi normal 57,5%, efikasi diri baik 57,5%, dan kualitas hidup baik 70%4.

komunitas diabetes menjadi tempat bagi penderita diabetes untuk melakukan aktivitas pemeliharaan empat pilar diabetes yaitu edukasi, terapi nutrisi, aktivitas fisik berupa senam aerobik, dan farmakologi.  empat pilar ini dilakukan olehahli kesehatan yang paham dalam bidang tersebut, pengolahan empat pilar dilakukan secara rutin bertujuan untuk  meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kesehatan anggota komunitas. Pada seorang penderita diabetes sangat membutuhkan pengelolaan diri yang harus konsisten seumur hidupnya, sehingga selfmanagement sangat diperlukan dan komunitas pada penderita diabetes. selfmanagementadalah suatu tindakan yang tersusun dan terencana bertujuan mengendalikan penyakit untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan. kebiasaan perawatan diri  ini dapat melalui arahanatau petunjuk dari tenaga kesehatan  profesional. The American Diabetes Association merekomendasikan kegiatan penyuluhan khusus kepada penderita diabetes supaya mereka memiliki pengetahuan tentang penyakit yang merak derita. Penyuluhan ini jugaberfungsi sebagaicara preventif dan kuratif untuk penderita diabetes supaya aman dan tetap sehat. Didalam materi penyuluhan dapat berupainformasi tentang penyakit diabetes melitus, penyebab dan komplikasinya, apa saja yang perlu diperhatikan sebelumberaktifitas fisik seperti olahraga bagi penderita diabetes mellitussupaya tidak terjadi komplikasi saat atau sesudah olahraga. selesai penyuluhan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan sharingpengalanamantara pasien dengan pemateri5. 

BACA JUGA:Gempa Bengkulu Tak Pengaruhi Aktivitas GAD

3. terapi aktivitas fungsional rekreasi dalam komunitas diabetes mellitus

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan