Kenapa Mobil Listrik Tidak Boleh Diderek Sembarangan, Ini Alasannya!

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Jumat , 03 Jan 2025 - 18:00

Kenapa Mobil Listrik Tidak Boleh Diderek Sembarangan, Ini Alasannya!--foto: kolase pagaralampos.co

KORANPAGARALAMPOS.CO - Belakangan ini, muncul sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan sebuah mobil listrik Hyundai Ioniq 6 diderek oleh dua truk, satu di bagian depan dan satu lagi di bagian belakang.

Meskipun tampak berbahaya, tindakan tersebut ternyata merupakan langkah yang tepat untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen mobil, terutama yang berkaitan dengan sistem penggeraknya.

Hyundai Ioniq 6 yang dipasarkan di Indonesia menggunakan sistem penggerak semua roda atau All Wheel-Drive (AWD).

Sistem AWD ini sangat sensitif dan membutuhkan perhatian khusus, terutama jika mobil tersebut harus diderek. Pada mobil AWD, direkomendasikan agar bagian penggeraknya yang terangkat, atau lebih baik lagi, jika semua roda terangkat saat proses penderekan.

Mobil-mobil listrik yang menggunakan penggerak AWD tidak hanya terbatas pada Hyundai Ioniq 6.

Beberapa mobil listrik lain yang sudah dijual di Indonesia, seperti BYD Seal dan Lexus RZ 450e Luxury, juga menggunakan sistem penggerak serupa.

Untuk mobil-mobil tersebut, proses penderekan sembarangan bisa berisiko merusak sistem penggerak yang cukup kompleks dan sensitif.

Salah satu alasan mengapa mobil AWD tidak bisa sembarangan diderek adalah karena penggerak AWD dilengkapi dengan diferensial tengah (center differential) yang berfungsi untuk menyeimbangkan kecepatan antara roda depan dan belakang.

Jika salah satu roda tetap menyentuh tanah saat diderek, maka roda tersebut akan berputar tanpa sinkronisasi dengan roda lainnya.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian drivetrain dan komponen lainnya yang berkaitan dengan roda.

Menurut Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), kerusakan akibat penderekan yang salah bisa menyebabkan komponen-komponen elektronik yang terhubung dengan roda terbakar.

Besarnya kerusakan tergantung pada sejauh mana mobil tersebut diderek tanpa prosedur yang benar.

kenapa mobil listrik tidak boleh diderek sembarangan, ini alasannya!                            koranpagaralampos.co - belakangan ini, muncul sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan sebuah mobil listrik hyundai ioniq 6 diderek oleh dua truk, satu di bagian depan dan satu lagi di bagian belakang.
meskipun tampak berbahaya, tindakan tersebut ternyata merupakan langkah yang tepat untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen mobil, terutama yang berkaitan dengan sistem penggeraknya.
hyundai ioniq 6 yang dipasarkan di indonesia menggunakan sistem penggerak semua roda atau all wheel-drive (awd).
sistem awd ini sangat sensitif dan membutuhkan perhatian khusus, terutama jika mobil tersebut harus diderek. pada mobil awd, direkomendasikan agar bagian penggeraknya yang terangkat, atau lebih baik lagi, jika semua roda terangkat saat proses penderekan.
baca juga:jangan heran melihat piringan cakram mobil berkarat, ini dia alasannya!
mobil-mobil listrik yang menggunakan penggerak awd tidak hanya terbatas pada hyundai ioniq 6.
beberapa mobil listrik lain yang sudah dijual di indonesia, seperti byd seal dan lexus rz 450e luxury, juga menggunakan sistem penggerak serupa.
untuk mobil-mobil tersebut, proses penderekan sembarangan bisa berisiko merusak sistem penggerak yang cukup kompleks dan sensitif.
salah satu alasan mengapa mobil awd tidak bisa sembarangan diderek adalah karena penggerak awd dilengkapi dengan diferensial tengah (center differential) yang berfungsi untuk menyeimbangkan kecepatan antara roda depan dan belakang.
baca juga:toyota avanza terbaru 2025, mobil keluarga dengan fitur canggih dan desain stylish, ini keunggulannya!
jika salah satu roda tetap menyentuh tanah saat diderek, maka roda tersebut akan berputar tanpa sinkronisasi dengan roda lainnya.
hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian drivetrain dan komponen lainnya yang berkaitan dengan roda.
menurut didi ahadi, dealer technical support dept. head pt toyota astra motor (tam), kerusakan akibat penderekan yang salah bisa menyebabkan komponen-komponen elektronik yang terhubung dengan roda terbakar.
besarnya kerusakan tergantung pada sejauh mana mobil tersebut diderek tanpa prosedur yang benar.
baca juga:suzuki ertiga 2025, mpv modern dengan fitur lengkap dan irit bbm, cocok buat mobil keluarga
bahkan, komponen-komponen seperti poros gardan dan transmisi bisa rusak jika tidak ada perlakuan yang tepat.
selain itu, mobil listrik yang mengusung sistem penggerak awd juga memiliki sistem transmisi yang berbeda dengan mobil konvensional.
pada mobil listrik, sistem transmisi sering kali dilengkapi dengan teknologi shift-by-wire, yang tidak dapat dipaksa untuk berfungsi jika tidak dalam keadaan yang tepat.
reva kurniawan, product and corporate strategy department pt hyundai motors indonesia (hmid), menjelaskan bahwa sistem transmisi shift-by-wire pada mobil listrik tidak dapat dijalankan secara paksa.
baca juga:all-new honda mobilio 2025, mpv keluarga modern dengan fitur terbaru, ini kecanggihannya!
oleh karena itu, saat mobil listrik dalam keadaan mati, posisi netral sekalipun tidak bisa dipaksa, dan harus ada perlakuan khusus agar sistem tetap aman.
untuk menghindari kerusakan pada komponen-komponen tersebut, disarankan agar mobil dengan penggerak awd, termasuk mobil listrik, diangkut dengan cara digendong atau menggunakan towing.
penderekan dengan mengangkat roda depan atau belakang saja tidak disarankan karena berisiko menyebabkan kerusakan pada sistem penggerak dan komponen elektronik lainnya.
melalui pemahaman yang lebih mendalam mengenai sistem penggerak awd pada mobil listrik, kita dapat menghindari kerusakan yang tidak diinginkan saat mobil tersebut membutuhkan penderekan.
baca juga:bocoran dua mobil listrik baic yang siap meluncur di indonesia pada 2025, cek selengkapnya disini!
seiring dengan semakin populernya mobil listrik di indonesia, penting bagi pengemudi dan teknisi untuk selalu memperhatikan prosedur penderekan yang tepat agar mobil listrik dapat tetap beroperasi dengan baik tanpa mengalami kerusakan yang serius.