Sering Gonta-ganti Oli Mesin Motor? Ini Dampak Buruk Yang Muncul!
Sering Gonta-ganti Oli Mesin Motor? Ini Dampak Buruk Yang Muncul!--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Merawat sepeda motor secara rutin adalah langkah penting untuk memastikan kendaraan Anda awet dan memiliki umur panjang.
Salah satu perawatan rutin yang tak boleh diabaikan adalah mengganti oli mesin.
Oli berfungsi untuk melumasi komponen mesin, namun penggunaan oli yang telah lama dapat menyebabkan keausan dan mengurangi efektivitas pelumasan.
Idealnya, penggantian oli perlu dilakukan setiap 1.000 hingga 2.000 kilometer untuk menjaga performa mesin.
BACA JUGA:Honda Luncurkan Revo Fit, Motor Termurah Se-Indonesia, Sigini Harganya!
Namun, kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah menggonta-ganti oli mesin secara berlebihan, yang justru dapat menimbulkan dampak buruk bagi mesin.
1. Kerusakan Sistem Pelumas
Oli mesin memainkan peran krusial dalam melumasi komponen-komponen penting dalam mesin agar tidak cepat aus.
Mengganti oli dengan jenis yang berbeda-beda dapat menciptakan ketidakcocokan dalam sistem pelumasan.
BACA JUGA:Harga Rp 18 Jutaan, Apakah ALVA N3 Nyaman Jadi Motor Harian? Simak Penjelasannya Disini!
Setiap jenis oli memiliki viskositas, aditif, dan karakteristik pelumasan yang berbeda.
Jika pemilik motor terlalu sering mengganti oli, risiko tersumbatnya filter oli dan kerusakan sistem pelumas akan meningkat.
Perbedaan viskositas antara oli yang lama dan baru bisa mengakibatkan kebocoran atau bahkan korosi pada komponen mesin tertentu.
Jika tidak ditangani, masalah ini dapat menyebabkan kerusakan serius yang memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit.