Kuota Subsidi Habis, Target Motor Listrik United Mandek, Tantangan Industri di Tengah Transisi Energi
Kuota Subsidi Habis, Target Motor Listrik United Mandek, Tantangan Industri di Tengah Transisi Energi--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Industri kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang seiring dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Salah satu pilar penting dalam transisi ini adalah subsidi pemerintah bagi pembelian motor listrik, yang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil.
Namun, ketika kuota subsidi habis, industri motor listrik pun mengalami dampaknya.
PT Terang Dunia Internusa (United), produsen motor listrik lokal, merasakan betul efek ini pada target penjualan mereka di tahun 2024.
BACA JUGA:Kenali Penyebab Gredek CVT Motor Matik, Ini Dia Solusi Mudah Mengatasi!
Dampak Habisnya Kuota Subsidi
Direktur PT Terang Dunia Internusa (United), Andrew Mulyadi, mengungkapkan bahwa permintaan motor listrik menurun setelah kuota subsidi yang terdaftar di laman resmi Sistem Informasi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (Sisapira) habis.
Mayoritas konsumen yang berminat membeli motor listrik lebih memilih untuk memanfaatkan subsidi yang ditawarkan pemerintah, yang memberi potongan harga signifikan.
Menurut Andrew, perbedaan harga tanpa subsidi mencapai sekitar Rp7 juta, angka yang cukup besar dan menjadi penentu dalam keputusan pembelian konsumen.
BACA JUGA:Lawan Harley-Davidson Resmi Meluncur, Jawa 42 FJ, Motor Baru 334 cc, Cek Harganya Disini!
“Setelah ada subsidi, mana ada yang mau beli tanpa subsidi. Bedanya Rp 7 juta. Kalau enggak ada subsidi, pasti langsung (turun),” kata Andrew di Tangerang Selatan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia, terutama di tahap awal transisi ini.
Target Penjualan Mandek
Habisnya kuota subsidi tidak hanya mempengaruhi minat beli konsumen, tetapi juga membuat target penjualan United mandek.