Mengapa Gunung Saran Menjadi Destinasi Eksplorasi Alam di Pulau Borneo? Temukan Alasannya!

Mengapa Gunung Saran Menjadi Destinasi Eksplorasi Alam di Pulau Borneo? Temukan Alasannya!-Kolase by Pagaralampos.com-pagaralampos

KORANPAGARALAMPOS.CO- Pontianak, yang dikenal sebagai kota khatulistiwa Indonesia, menyuguhkan pesona alam dan budaya yang memikat bagi setiap pengunjung.

Salah satu ikon kota ini adalah Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia yang membentang sejauh 1.143 kilometer dengan lebar berkisar antara 70 hingga 150 meter.

Namun, Pontianak memiliki lebih banyak daya tarik selain sungai tersebut. Gunung Saran, atau Bukit Saran, merupakan salah satu gunung di Kalimantan Barat dengan ketinggian 1.741 mdpl.

Meskipun tergolong dalam kategori gunung sedang, keindahan bentuknya tampak menawan saat dilihat dari bawah, dengan tebing curam yang hampir vertikal mendekati puncaknya.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Menuju Desa Wisata Tebat Lereh Meringang? Temukan Rute dan Tipsnya!

Di sekelilingnya, lahan datar sebagian besar dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit oleh penduduk.

Bukit Saran dan puncak lebih rendah di utara, yang dikenal sebagai Bukit Kujau (ketinggian 1.308 mdpl), tidak mudah terlihat dari jalan utama dekat Nanga Pinoh dan Sintang.

Meskipun terdapat satu jalur menuju puncak, beberapa bagian jalur tersebut kurang jelas, sehingga bantuan penduduk setempat sering kali diperlukan.

Selain lokasi dan ketinggiannya, Gunung Saran merupakan salah satu puncak menarik di Kalimantan Timur, terletak di Kabupaten Kutai Barat dengan ketinggian sekitar 1.400 mdpl.

BACA JUGA:Menjelajah Alam Depok: 6 Destinasi Wisata yang Memukau dan Mengasyikkan Liburan Anda!

Gunung ini dikelilingi oleh keindahan alam yang masih asli, termasuk hutan hujan tropis yang lebat serta keanekaragaman hayati yang kaya.

Meskipun terletak di kawasan terpencil, gunung ini menawarkan tantangan seru bagi para pendaki dan pencinta alam. Perjalanan ke Gunung Saran umumnya dimulai dari Kota Samarinda, yang merupakan ibu kota Kalimantan Timur.

Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat menuju Kota Sendawar di Kabupaten Kutai Barat. Setelah mencapai Sendawar, Anda akan melanjutkan perjalanan ke Desa Muara Ritan, yang menjadi titik awal pendakian.

Perjalanan dari Sendawar menuju Muara Ritan memerlukan waktu sekitar 6 hingga 8 jam menggunakan kendaraan off-road, mengingat kondisi jalannya yang cukup menantang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan