Buka Forum Koordinasi PPNS Perdagangan Pusat dan Daerah, Mendag Zulkifli Hasan Tekankan Hal Ini ke Pemerintah!

KORANPAGARALAMPOS.CO - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara kementerian, lembaga, serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di tingkat pusat dan daerah dalam penegakan hukum.

Hal ini disampaikan pada Forum Koordinasi PPNS Perdagangan Pusat dan Daerah yang digelar pada Rabu (21/8) di Jakarta.

Dalam forum tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kolaborasi yang solid menjadi kunci dalam mengawasi dan memberantas barang-barang ilegal yang mengancam perekonomian nasional.

Sinergi Sebagai Fondasi Penegakan Hukum

BACA JUGA:Pendakian Gunung Puntang: Menyusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Bandung Selatan

Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya sinergi antarlembaga dalam upaya penegakan hukum.

Menurutnya, kolaborasi yang kuat antar PPNS, Markas Besar Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM, serta dinas-dinas terkait sangat krusial.

“Kita ini satu tim. Ada Markas Besar Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, hingga kepala-kepala dinas yang membidangi perdagangan. Kita harus melakukan tugas dengan kerja sama yang kuat,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Ia menambahkan bahwa keberadaan tim penegak hukum yang kuat juga sangat penting dalam mengatasi ekonomi bawah tanah atau underground economy yang tidak berkontribusi pada penerimaan pajak.

BACA JUGA:PKK Kelurahan Dempo Makmur, Launching Sekolah Lansia

Menurutnya, ekonomi bawah tanah merupakan hambatan utama bagi Indonesia dalam mencapai status negara maju pada tahun 2045.

“Kalau ilegal, negara tidak mendapat pajak. Oleh karena itu, rasio pajak kita kecil dibanding negara lainnya. Bagaimana kita mau membangun, memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista), dan membangun sumber daya manusia?” tegasnya.

Empat Pesan Utama Mendag untuk PPNS

Dalam forum tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan empat pesan penting kepada para PPNS dan Calon PPNS yang hadir.