Dari Perdikan Cahyana! Begini Sejarah Pembuatan Saka Tatal Masjid Agung Demak
Dari Perdikan Cahyana! Begini Sejarah Pembuatan Saka Tatal Masjid Agung Demak -Net-Net
PAGARALAMPOS.CO - Masjid Agung Demak adalah salah satu kompleks masjid tertua yang berada di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Pada tahun 1401 Saka atau tahun 1479 M, Kesultanan Demak Bintala baru saja berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa setelah jatuhnya Majapahit.
Kesultanan yang didirikan oleh para Wali tentu saja harus membangun masjid-masjid besar sebagai pusat penyebaran Islam.
Orang Suci dari seluruh Dwipa Jawa berkumpul.
BACA JUGA:Pasar Setan! 7 Kisah Misteri Gunung Lawu di Jawa Timur
BACA JUGA:6 Makanan Khas Ramadan di Indonesia yang Paling Populer, Adakah yang dari Daerahmu?
Mereka bekerja sama siang malam untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Demak.
Pada proses pembangunannya ternyata kurang tiang (saka guru) yang membutuhkan kayu glondongan yang besar.
Raden Patah, Sang Sultan Demak dan Para Wali meminta bantuan kepada seorang saleh utusan dari wilayah Pengalasan Kilen atau yang dikenal sebagai Cahyana Karobal Minal Mu'minin bernama Makdum Amal untuk menyelesaikannya.
Beliau kemudian membuat tiang atau saka berbahan baku tatal (kayu sisa pengerjaan) dibantu oleh Sunan Kalijaga. Sebagaimana tertera pada teks Cariyosipun Redi Munggul :
BACA JUGA:Berburu Pahala Dibulan Ramadhan, Remaja Gundang Gelar Tadarus Quran
BACA JUGA:Mengenal Berbagai Sejarah dan Budaya Kerajaan Kutai
"... Kacariyos Pangeran Kalijaga saweg tapa ing Giri Mlaka, sidik paningalipun lajeng jengkar.
Sakdinten sakndalu saged dumugi ing Demak.