Mengenal Sejarah Bangunan Langgar Tengah

BERDIRI KOKOH: Langgar Tengah nampak dari samping pada beberapa waktu lalu. --pagaralampos.com

Kecuali lokasinya, pergantian zaman hanya mampu mengganti bentuk fisiknya saja. Hingga sekarang namanya tetap sama; Langgar Tengah. 

--------------------------------------

Sandi Zulfani, Pagaralam

--------------------------------------

BANGUNAN yang berada di jalan Kombes H Umar itu nampak mencolok dari yang lainnya. Atap bangunan dihiasi dengan kubah. Dindingnya yang berkelir putih hijau nampak masih basah. Sebuah beduk tergantung di ruang depan. Bangunan yang ‘dihimpit’ dengan toko inilah yang disebut dengan nama: Langgar Tengah.   

BACA JUGA:Manfatkan Pekarangan, Penuhi Kebutuhan Keluarga

Di siang hari di pertengahan Maret 2023 sekira pukul 11.00 WIB, itu kendaraan bermotor nampak ramai lalu lalang di jalan Kombes H Umar. Bau asap knalpot tercium menyengat.

Suasana di dalam Langgar Tengah nampak sepi. Hanya pintunya saja yang terbuka lebar. Seorang lelaki bertopi yang sedang sibuk mengecet dinding luar segera menunjukkan tangan ke arah dalam langgar ketika Pagaralam Pos memberikan tanya. “ Pengurusnya di dalam,”ujarnya seraya bergegas mengajak masuk ke dalam Langgar Tengah.

Ibrahim, adalah salahseorang pengurus yang siang itu kebetulan berada di dalam langgar. Sayangnya, dia tak terlalu banyak tahu tentang sejarah Langgar Tengah. Meskipun demikian, tapi Ibrahim yakin, Langgar Tengah sudah berumur sangat tua. Ia memperkirakan, sebelum Indonesia merdeka, Langgar Tengah sudah ada. 

BACA JUGA:Catat! Ini Dia Rahasia Cepat Tinggi 5 Tips Panduan Lengkap Untuk Pertumbuhan Tubuh Yang Optimal

“Ketika saya berumur 6 tahun, saya sering datang ke langgar ini,”ucap Ibrahim yang lahir pada 1954 ini, mengenang.  Saat itu, Ibrahim datang ke langgar untuk belajar mengaji. Lantaran belum ada listrik, tak jarang Ibrahim kecil membawa obor sebagai alat penerangan ketika malam.

Menurut cerita yang didengar Ibrahim dari orangtuanya dulu, Langgar Tengah ini mulanya adalah sebuah rumah biasa. Dinding dan lantai rumah ini kata dia, terbuat dari kayu.

Sedangkan atapnya terbuat dari genteng. “Rumah itu berasal dari wakaf orang,”ucap M Nur (65), pengurus Langgar Tengah lainnya ketika ditemui Pagaralam Pos di kediamannya.

BACA JUGA:Hobby Perjalanan Jauh? Ini 5 Tips Sederhana Menghindari Mabuk Perjalanan Yang Mengganggu Aktivitas Anda!

Tag
Share