Gotong Royong dan Solidaritas, Kekuatan Komunitas dalam Perayaan Ritual Tiwah
Gotong Royong dan Solidaritas, Kekuatan Komunitas dalam Perayaan Ritual Tiwah--
Gotong Royong dan Solidaritas, Kekuatan Komunitas dalam Perayaan Ritual Tiwah
PAGARALAMPOS.CO - Setiap budaya di dunia memiliki ritual dan perayaan yang khas, memperkuat identitas dan keberlanjutan tradisi.
Salah satu yang menarik untuk dieksplorasi adalah Ritual Tiwah, sebuah upacara kematian yang diadakan oleh Suku Dayak di Kalimantan, Indonesia.
Asal Usul dan Makna
BACA JUGA:Terima Rapelan Gaji 3 Bulan
Ritual Tiwah berasal dari tradisi Suku Dayak yang berpemukiman di pedalaman Kalimantan.
Tiwah berasal dari kata "tewah" yang berarti "meninggalkan dunia" atau "pemisahan antara roh dan jasad."
Bagi Suku Dayak, Tiwah bukanlah sekadar upacara pemakaman biasa, melainkan perayaan penting yang menandai pembebasan roh orang yang meninggal.
Prosesi dan Persiapan
BACA JUGA:Berikan Bantuan Korban Terdampak Banjir
Sebelum pelaksanaan Tiwah, keluarga yang ditinggalkan melakukan persiapan yang cermat.
Mereka mempersiapkan segala sesuatu mulai dari persiapan materi seperti beras, hingga persiapan spiritual seperti memanggil dukun untuk membantu dalam prosesi.
Adapun tempat penyimpanan jasad yang disebut "sandung" juga disiapkan dengan sangat teliti.
Rangkaian Acara