Ayo Intip Hasil Lukisan AI yang Bikin Takjub, Serasa Lihat Karya Maestro

BACA JUGA:Yuk Coba Serunya Gowes Sepeda Gunung Elektrik dengan Mode Jalan Otomatis

Namun pertanyaan besar pun muncul apakah seni yang dihasilkan mesin bisa disebut sebagai seni sejati atau hanya hasil tiruan yang pintar. 

Sebagian seniman berpendapat bahwa seni berasal dari rasa dari penderitaan dari pengalaman manusia yang tidak bisa dipelajari oleh algoritma. 

Tapi di sisi lain ada juga yang melihat ini sebagai bentuk evolusi kreativitas di era baru di mana manusia dan mesin bisa berkolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada. 

AI tidak menggantikan seniman tapi memperluas kemungkinan apa yang bisa disebut sebagai seni.

BACA JUGA:Yuk Lihat Papan Tulis Canggih yang Bisa Simpan Semua Ide Seketika

Di masa depan mungkin kita akan melihat lebih banyak kolaborasi antara manusia dan AI dalam menciptakan karya visual yang luar biasa. 

Sekolah seni mulai memasukkan teknologi AI sebagai bagian dari kurikulum agar seniman muda tidak tertinggal zaman. 

Para pelukis bisa menggunakan AI sebagai inspirasi atau bahkan sebagai asisten digital yang membantu mewujudkan ide yang rumit. 

Ini adalah era baru di mana batas antara kreativitas manusia dan kecerdasan buatan menjadi semakin kabur tapi juga semakin menarik untuk dijelajahi.

BACA JUGA:Teknologi Global Bikin Dunia Berubah Lebih Cepat dari yang Kita Bayangkan”

Meski demikian penting bagi kita untuk tetap menjaga nilai dan etika dalam penggunaan AI dalam dunia seni. 

Hak cipta orisinalitas dan niat artistik harus tetap dihormati agar karya seni tidak kehilangan maknanya. 

AI bisa meniru teknik bisa mempelajari pola tapi belum tentu bisa meniru jiwa yang terkandung dalam sebuah lukisan. 

Oleh karena itu kolaborasi harus dibangun atas dasar saling melengkapi bukan saling menggantikan.