Yuk Intip! Startup Ini Bikin Alat yang Bisa Baca Mimpi Kamu
Yuk Intip! Startup Ini Bikin Alat yang Bisa Baca Mimpi Kamu--
KORANPAGARALAMPOS.COM - Di tengah kemajuan teknologi yang semakin cepat sebuah startup bernama NeuroVisi merilis alat yang mengejutkan publik alat ini diklaim mampu membaca dan merekam mimpi seseorang saat tidur sesuatu yang selama ini hanya dianggap fiksi ilmiah.
Perusahaan ini berasal dari California dan didirikan oleh tiga ilmuwan saraf muda yang percaya bahwa mimpi adalah pintu menuju pemahaman lebih dalam tentang kesadaran manusia dan memori bawah sadar.
Alat ini diberi nama DreamCorder dan bekerja dengan menangkap gelombang otak secara real time lalu menerjemahkannya menjadi citra visual sederhana yang menyerupai apa yang dilihat dalam mimpi.
Teknologi ini memanfaatkan kombinasi antara neuroimaging kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk merekonstruksi mimpi dalam bentuk yang bisa ditampilkan di layar.
BACA JUGA:Yuk Bayar Apa Aja Tanpa Uang Tunai, Emang Udah Siap Hidup Cashless?
DreamCorder berbentuk seperti helm tidur yang ringan dan nyaman dikenakan bahkan saat pengguna sedang dalam fase tidur REM yaitu fase di mana mimpi paling aktif terjadi.
Sensor di helm ini mengumpulkan data listrik dari otak dan mengirimkannya ke perangkat lunak yang sudah dilatih dengan ribuan pola mimpi sebelumnya.
Hasilnya adalah rekaman pendek yang menggambarkan garis besar mimpi pengguna termasuk suasana tempat dan kadang emosi yang menyertainya.
Walau belum mampu menampilkan mimpi secara detail sempurna alat ini sudah cukup mencengangkan karena bisa membedakan antara mimpi buruk dan mimpi menyenangkan dengan akurasi hingga 87 persen.

Yuk Intip! Startup Ini Bikin Alat yang Bisa Baca Mimpi Kamu--
Pengujian awal dilakukan pada 120 relawan dan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasa pengalaman tidur mereka lebih bermakna setelah mengetahui isi mimpinya.
Beberapa pengguna bahkan mengklaim bisa mengingat bagian dari mimpi yang sebelumnya terasa samar setelah melihat rekaman dari DreamCorder.
Salah satu peserta mengaku bisa memahami sumber kecemasannya dari mimpi yang terus berulang dan kemudian membicarakannya dengan psikolog.
Startup ini juga bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit jiwa dan pusat penelitian tidur untuk memperluas pengaruh alat ini dalam dunia medis dan terapi.