Lepas dari Jerat Boros BBM, Mengidentifikasi & Menuntaskan Problem Mobil Injeksi Anda
Lepas dari Jerat Boros BBM, Mengidentifikasi & Menuntaskan Problem Mobil Injeksi Anda-Foto: net -
KORANPAGARALAMPOS.COM - Mobil injeksi modern memang dirancang untuk lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan mobil karburator.
Namun, tidak jarang pemilik mengeluhkan konsumsi BBM yang terasa boros. Jika mobil injeksi Anda mulai "haus," ada beberapa penyebab umum yang patut dicurigai dan tentu saja, cara mengatasinya.
Penyebab Mobil Injeksi Boros BBM
Konsumsi BBM yang boros pada mobil injeksi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari kondisi mesin maupun kebiasaan mengemudi.
BACA JUGA:Merawat Mobil Listrik agar Tetap Prima, Ini Panduan Praktis Yang Wajib Diketahui!
Filter Udara Kotor: Ini adalah salah satu penyebab paling umum. Filter udara yang kotor akan menghambat aliran udara bersih ke ruang bakar.
Akibatnya, sistem injeksi akan berusaha mengkompensasi dengan menyemprotkan lebih banyak bahan bakar untuk mencapai rasio udara-bahan bakar yang ideal, sehingga konsumsi BBM meningkat.
Busi Aus atau Kotor: Busi berperan vital dalam proses pembakaran. Busi yang sudah aus, kotor, atau memiliki celah yang tidak tepat tidak akan menghasilkan percikan api yang optimal.
Pembakaran yang tidak sempurna berarti sebagian bahan bakar terbuang percuma tanpa menghasilkan tenaga yang maksimal.
BACA JUGA:Waspadai Asap Putih dari Knalpot Motor, Yuk Kenali Penyebab dan Solusinya!
Sensor Oksigen (O2 Sensor) Rusak: Sensor oksigen bertugas memantau kadar oksigen di gas buang dan mengirimkan data ke ECU (Engine Control Unit) untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar.
Jika sensor ini rusak atau kotor, ECU bisa menerima informasi yang salah, menyebabkan campuran terlalu kaya (lebih banyak BBM), dan akhirnya boros.
Injektor Tersumbat atau Bocor: Injektor adalah komponen yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jika tersumbat oleh kotoran, pola semprotan menjadi tidak merata dan pembakaran tidak efisien.
Sebaliknya, injektor yang bocor akan terus meneteskan bahan bakar bahkan saat tidak dibutuhkan, menyebabkan pemborosan.