Proyeksi Ekonomi Global Turun, Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

pagaralampos--

BACA JUGA:Mudahnya Isi Saldo LinkAja Lewat Channel BSB (Bank SumselBabel) Mobile

Menurut OECD, terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan perlambatan ini, di antaranya:

1. Hambatan perdagangan yang lebih tinggi di beberapa negara anggota G20.

2. Meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

3. Kebijakan ekonomi yang membebani investasi serta pengeluaran rumah tangga.

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan OECD adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. OECD memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global serta meningkatkan inflasi.

"Kebijakan tarif ini akan memberikan beban langsung yang besar bagi rumah tangga AS, dengan risiko perlambatan ekonomi yang lebih besar dibandingkan pendapatan tambahan dari pajak impor," tulis laporan OECD.

BACA JUGA:Cara Daftar Mobile Banking BCA (m-BCA) dengan Mudah di Tahun 2025

Dampak Kebijakan Tarif AS Terhadap Negara Lain

Dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan AS diperkirakan akan mempengaruhi beberapa negara, termasuk mitra dagang utama AS.

Amerika Serikat

Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan turun dari 2,4% menjadi 2,2% pada tahun ini dan akan semakin melemah menjadi 1,6% pada tahun 2026.

Meksiko

Negara ini diperkirakan akan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 1,3% tahun ini dan 0,6% pada tahun depan. Sebelumnya, proyeksi masih menunjukkan pertumbuhan positif, namun kebijakan tarif AS telah menyebabkan revisi signifikan.

BACA JUGA:Kode LinkAja untuk Isi Saldo dari Semua Bank dan Biayanya

Tag
Share