Ingat! Inilah Kiat Ganti Oli Transmisi Mobil Matik agar Awet!

Ingat! Inilah Kiat Ganti Oli Transmisi Mobil Matik agar Awet!--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Mengabaikan penggantian oli transmisi pada mobil matik bisa berakibat fatal.
Masalah serius seperti performa menurun hingga kerusakan komponen bisa terjadi jika oli tidak diganti sesuai jadwal.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan penggantian oli transmisi secara berkala, setidaknya setiap 40.000 kilometer atau mengikuti anjuran pabrikan yang tertera dalam buku pedoman kepemilikan kendaraan.
Bahaya Telat Mengganti Oli TransmisiIwan, pemilik bengkel Iwan Motor Solo, menjelaskan bahwa kualitas oli transmisi akan menurun seiring pemakaian.
BACA JUGA:BYD Patut Waspada, Suzuki Siapkan Mobil Listrik, Penantang Atto 3, Ini Dia Bocorannya!
"Bila telat, artinya kondisinya sudah buruk. Performa transmisi bisa menurun bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen, terlebih saat mobil digunakan untuk perjalanan jauh seperti mudik," ungkapnya.
Oli transmisi yang tidak layak pakai akan kehilangan kemampuannya dalam mendinginkan komponen, sehingga meningkatkan risiko overheating.
"Jika sudah mengalami panas berlebih, kendala lain akan muncul seperti selip. Akibatnya, kampas kopling di dalam gearbox lebih cepat aus," tambah Iwan.
Gejala yang dapat dirasakan oleh pengendara adalah perpindahan percepatan yang terasa kasar, tersendat, atau bahkan jeda saat proses shifting.
BACA JUGA:Suzuki Carry Minivan 2025, Mobil Keluarga Multiguna yang Tangguh, Ini Spesifikasinya!
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka komponen utama transmisi bisa mengalami keausan yang berujung pada biaya perbaikan yang mahal.
Dampak Overheating pada Mobil MatikBudi, mekanik di bengkel Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa beberapa mobil matik memiliki mode aman yang akan aktif jika terjadi malfungsi pada transmisi.
"Jika overheating terjadi, sistem akan membuat mobil berhenti. Dampaknya, mobil tidak dapat melaju untuk sementara waktu. Jika dibiarkan, kerusakan yang lebih parah akan terjadi," katanya.
Selain itu, Budi juga menyoroti bahwa kotoran dan kontaminan bisa terkumpul di dalam oli yang sudah lama tidak diganti.