Trump, dari Kennedy hingga Palestina

Trump, dari Kennedy hingga Palestina--Net

"BEYOND OF ERA"

OLEH: Sabpri Piliang

WARTAWAN SENIOR

Presiden AS Donald Trump, bertindak "lateral". Di luar dugaan, di luar yang dipikirkan publik. Bahkan, melampaui zaman yang telah "usang". "Beyond of era".

Saat Presiden AS ke-35, John Fitzgerald Kennedy (JFK) terbunuh (1963), Donald Trump belum menginjak usia 17. 

Begitu juga, saat Calon Presiden (Capres) ke-37, Robert Francis Kennedy (RFK) terbunuh (1968), Trump baru berusia 22 tahun kurang delapan hari.

Donald Trump yang dilantik 20 Januari sebagai Presiden ke-47, berpikir dan bertindak "lateral". Mengejutkan, dan sesuatu yang tidak mudah untuk dipahami.

BACA JUGA:PIK Rahasia

Berpikir lateral adalah, berpikir menggunakan banyak perspektif berbeda. Mengeksplorasi banyak pendekatan solusi yang "menantang". Sebut saja mencari solusi di luar kotak yang tersedia.

Presiden John F. Kennedy terbunuh oleh tembakan jarak jauh. Dari gedung tinggi (22 November 1963), penembak jitu mengakhiri jabatan JFK. Yang mestinya berakhir 20 Januari 1965.

Saat iring-iringan mobilnya melalui gedung Texas School Book Depository. Lee Harvey Oswald, manembak JFK dari lantai enam. Pembunuhan ini menjadi misteri yang tak berkesudahan hingga hari ini.

Misteri yang tak berkesudahan! Saya pernah menonton sebuah film "thriller", yang sedikit menyerempet ke kisah JFK,  "Bonano, The Youngest Godfather II". Namun, film ini tidak menjelaskan secara gamblang, siapa yang menghabisi JFK?

BACA JUGA:Menantikan Sentuhan Patrick Kluivert

Hanya digambarkan, Ayahnya JFK. Joseph Patrick Kennedy Sr (Joe Kennedy), punya kedekatan (berniaga) dengan sejumlah kalangan seperti Frank Castello. Dideskripsikan pula, saat JFK menjabat Presiden, posisi Jaksa Agung diisi oleh adik JFK, Robert Francis Kennedy (RFK).

Tag
Share