Sidang Semu

Disway--Pagaralam Pos

"Kami kan tidak punya uang. Kami harus cari ahli yang bersedia ke Jakarta dengan biaya sendiri," ujar Enika.

BACA JUGA:Sabet Juara III Umum Prata

Rizki yang bertugas menghubungi Yance. Rizki yang masih menyimpan nomor telepon Yance.

"Kebetulan beliau dalam perjalanan ke Padang. Bisa mampir Jakarta untuk sidang di MK," ujar Rizki.

Anda sudah bisa menebak. Dari namanya, Yance pastilah orang Minang. Yance alumnus Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang. Lalu meraih master hukum di Universitas Indonesia. Ia tidak hanya ahli hukum tata negara. Yance juga ahli hukum adat. Bukunya banyak membahas hukum adat.

Dua dari empat mahasiswa itu ikut Yance ke Jakarta: Rizki dan Faisal. Yang wanita seperti Enika dan Tsani tidak ikut. Dari empat orang itu memang hanya Rizki dan Faisal yang laki-laki. Itulah satu-satunya sidang yang mereka hadiri secara langsung. Selebihnya, enam kali sidang lainnya, mereka ikuti secara online.

BACA JUGA:Wisata di Subang Populer, Sajikan Panorama Alam Mempesona!

Rizki satu-satunya dari empat orang yang bukan lulusan Madrasah Aliyah Negeri. Ia lahir di Tasikmalaya. Sekolahnya di SMA Islam Bina Insan Mandiri, jauh di selatan kota Tasikmalaya. Yakni di kecamatan Pamijahan, dekat makam wali dari tarekat Syattariyah di sana.

Setelah ibunya tidak bersama ayahnya lagi, Rizki ikut paman dari pihak ayah. Lalu dikirim ke pondok Ma'had Aly di Solo. Dari situ ia masuk ke Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia juga aktivis di komunitas pemerhati konstitusi.

Di fakultas itu mereka ambil jurusan hukum tata negara. Sudah lama ada jurusan tata negara di UIN. Bahkan sudah ada UIN yang buka fakultas kedokteran.

BACA JUGA:3 Tempat Wisata Indah dan Menarik di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi!

Enika sendiri ternyata lahir di Pati. Saat sebelum TK dia dan kakaknyi dibawa merantau di Kalteng. Tepatnya ke Sampit –setengah jam terbang dari Surabaya atau Semarang. Satu-satunya adik lahir di Sampit.

Enika dibesarkan ibunyi –pun setelah sang ibu tidak bersama ayahnyi lagi. Di Aliyah Negeri Sampit, Enika tergolong sangat pintar -nasib membawanyi ke UIN Sunan Kalijaga.

Enika sangat sedih. Begitu lulus Aliyah, Enika tidak bisa mendaftar ke universitas negeri kecuali ke UIN. Padahal dia ingin masuk Universitas Sebelas Maret, Solo.

Penyebabnya: sangat teknis. Nomor induk siswa nasional miliknyi tidak bisa diaktifkan. Setiap kali diakses tidak terhubung. Berbagai usaha dilakukan tetap tidak bisa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan