YouTube dan Twitter atau X Terancam Diblokir di Malaysia, Apa Penyebabnya?

Reporter: Reri Alfian |

Editor: Almi |

Sabtu , 04 Jan 2025 - 04:06

YouTube dan Twitter atau X Terancam Diblokir di Malaysia, Apa Penyebabnya? --

youtube dan twitter atau x terancam diblokir di malaysia, apa penyebabnya?                              koranpagaralampos.co - malaysia sedang menghadapi isu besar terkait dua platform media sosial populer, yaitu youtube dan twitter (kini dikenal sebagai x). 
ancaman pemblokiran kedua platform ini mencuat setelah pemerintah malaysia menyatakan kekhawatiran terhadap konten yang dinilai meresahkan.
langkah ini menimbulkan pro dan kontra, baik di kalangan pengguna maupun pengamat media sosial.  
penyebab ancaman pemblokiran
baca juga:3 nasi goreng legendaris di medan buka malam hari, enaknya kebangetan!
pemerintah malaysia, melalui kementerian komunikasi dan digital, menyebut beberapa alasan utama di balik ancaman tersebut:  
1. penyebaran konten negatif:   
youtube dan x dituduh membiarkan penyebaran konten yang dianggap menyinggung isu-isu sensitif, seperti agama, ras, dan politik. hal ini dinilai dapat mengancam harmoni sosial di negara yang multietnis dan multikultural seperti malaysia.  
2. kurangnya moderasi:  
kedua platform ini dinilai gagal memoderasi konten yang melanggar hukum setempat, meskipun pemerintah telah memberikan peringatan sebelumnya.  
baca juga:4 inspirasi makanan khas betawi, untuk menu restoran kamu!
3. penyalahgunaan platform:
pemerintah juga khawatir dengan penyalahgunaan youtube dan x untuk menyebarkan berita palsu dan ujaran kebencian, yang dapat memicu konflik sosial.  
respons dari youtube dan x 
hingga kini, baik youtube maupun x belum memberikan pernyataan resmi terkait ancaman pemblokiran ini. 
baca juga:pendaki asal seluma meninggal di puncak gunung dempo
namun, beberapa pengamat memperkirakan bahwa kedua platform tersebut akan mencoba bernegosiasi dengan pemerintah malaysia untuk menghindari pemblokiran, mengingat besarnya basis pengguna di negara itu.  
dampak yang mungkin terjadi
jika ancaman pemblokiran benar-benar terealisasi, berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:  
- bagi pengguna:
baca juga:dlh pagaralam miliki 4 armada baru
  jutaan pengguna malaysia akan kehilangan akses ke platform favorit mereka untuk berbagi informasi, hiburan, dan berinteraksi.  
- bagi kreator konten:
  kreator yang mengandalkan youtube sebagai sumber pendapatan utama akan terdampak signifikan. selain itu, mereka mungkin harus mencari platform alternatif untuk tetap berkarya.  
- bagi ekonomi digital:
baca juga:palang rel
  pemblokiran bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi digital malaysia, terutama dalam sektor periklanan dan pemasaran digital.  
pro dan kontra di kalangan publik
keputusan pemerintah ini menimbulkan perdebatan luas :  
- pendukung pemblokiran:
baca juga:melaju ke final piala super italia
  mereka yang setuju berpendapat bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga harmoni sosial dan melindungi masyarakat dari pengaruh buruk media sosial.  
- penentang pemblokiran: 
  di sisi lain, banyak yang menganggap langkah ini sebagai bentuk sensor berlebihan yang dapat menghambat kebebasan berekspresi.  
apa yang bisa dilakukan pengguna?
baca juga:resmi merekrut alejo sarco
bagi pengguna malaysia yang khawatir akan ancaman ini, beberapa 
langkah yang dapat diambil meliputi:  
1. menggunakan platform alternatif untuk berbagi konten.  
2. mematuhi panduan komunitas dan hukum setempat saat menggunakan media sosial.  
baca juga:3 nasi goreng legendaris di medan buka malam hari, enaknya kebangetan!
3. mendorong dialog antara pemerintah, pengguna, dan platform untuk mencari solusi bersama.  
ancaman pemblokiran youtube dan twitter/x di malaysia menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab platform media sosial dalam memoderasi konten, sekaligus kebutuhan untuk menjaga kebebasan berekspresi. bagaimana akhir dari isu ini? semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari pemerintah malaysia dan respons dari dua raksasa media sosial tersebut.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 8 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan