Ini Fakta Menarik tentang Monumen Yonaguni Misteri Bawah Laut Jepang, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Bikin Penasaran, Fakta Menarik tentang Monumen Yonaguni Misteri Bawah Laut Jepang!-kolase by pagaralampos-pagaralampos
KORANPAGARALAMPOS.COM - Monumen Yonaguni di dasar Laut Jepang telah lama menjadi teka-teki yang menarik perhatian para peneliti,
penyelam, dan pecinta misteri dari seluruh dunia. Terletak di lepas pantai Pulau Yonaguni, yang merupakan bagian dari Kepulauan Ryukyu di Jepang, struktur bawah laut ini pertama kali ditemukan pada tahun 1986 oleh seorang penyelam lokal bernama Kihachiro Aratake.
Pada pandangan pertama, formasi ini tampak seperti susunan batu alami.
Namun, setelah diperhatikan lebih dekat, Monumen Yonaguni menunjukkan pola yang sangat teratur, termasuk struktur seperti teras bertingkat, jalan setapak, sudut-sudut tajam, dan formasi yang menyerupai tangga raksasa.
BACA JUGA:Teknologi Global Buka Jalan Bisnis Baru Siapapun Bisa Jadi Pemain Besar
Penemuan ini segera memicu perdebatan sengit di kalangan para ahli, yang mempertanyakan apakah Monumen Yonaguni merupakan hasil karya alam atau peninggalan peradaban purba yang hilang.
Jika buatan manusia, maka hal ini menantang pemahaman kita tentang sejarah awal manusia, karena usia struktur ini diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 tahun, jauh sebelum peradaban besar seperti Mesir Kuno atau Mesopotamia berkembang.
Di balik misteri asal-usulnya, Monumen Yonaguni menyimpan daya tarik tersendiri.
Bagi mereka yang percaya bahwa struktur ini adalah buatan manusia, teori-teori menarik pun bermunculan.
BACA JUGA:Mobil Listrik Bukan Sekadar Kendaraan Kini Jadi Ikon Gaya Hidup Modern Anak Kota
Beberapa ahli berpendapat bahwa Monumen Yonaguni mungkin merupakan bagian dari peradaban yang hilang, seperti Atlantis atau Lemuria, yang disebut-sebut tenggelam akibat perubahan iklim atau bencana alam ribuan tahun lalu.
Sebuah teori bahkan mengaitkan Monumen Yonaguni dengan mitologi Jepang kuno, yang menceritakan tentang kerajaan bawah laut bernama Ryugu-jo.
Sementara itu, para geolog yang skeptis berargumen bahwa formasi ini hanyalah hasil dari proses geologis alami, seperti aktivitas tektonik dan erosi yang membentuk batuan pasir menjadi pola yang teratur.
Mereka menunjukkan bahwa batuan di sekitar kawasan ini cenderung mudah terbelah menjadi sudut-sudut tajam akibat sifat alaminya.