Awan Capung
Disway--Pagaralam Pos
Habis maghrib ketika kami balik ke Chicago terlihat jelas dari highway. Bulan terbit dengan menornya.
Fitria selalu berpuasa setiap bulan purnama. Dia pun mengutip sebuah dalil dalam bahasa Arab dengan fasih.
Fitria akan jadi ”doktor fisika awan” pertama di Indonesia. Dia sudah ahli meteorologi dan fisika tapi masih terus ingin mendalami perilaku awan. Lewat penelitiannyi tentang fenomena hujan es.
Fitria lahir, sampai SMA, di Pasuruan, Jatim. Ayahnyi pegawai Pemda. Dia bekerja di Badan Meteorologi dan Geofisika. Saya berharap, kelak, jutaan petani bisa tertolong dari ancaman kemarau panjang.
BACA JUGA:Mudahkan Masyarakat Urus Dokumen Kependudukan
Sudah banyak doktor meteorologi yang kita miliki. Sudah sekitar 40 orang. Namun baru Fitria yang mengkhususkan diri di fisika awan.
Mahasiswa yang masih S-1, mendengarkan dengan tekun banyak hal yang disampaikan Fauziyah dan Fitria.
Mereka adalah para penuntut ilmu berdasar keinginan kuat dari pedalaman tekad mereka sendiri. Mereka adalah para pemburu beasiswa yang tidak kenal menyerah.
Ilmu tidak akan lari ke mana tapi memang harus dikejar.(Dahlan Iskan)