Pemerintahan Sederhana

Disway--Disway

Mereka pilih Trump karena melihat langkah ekonominya yang konkret. Sedang Kamala Harris, capres Partai Demokrat, lebih menawarkan demokrasi dan kebebasan.

BACA JUGA:PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online

Rakyat lebih memilih pembangunan ekonomi.

Kamala --kalau dibalik menjadi alamak-- dianggap tidak menawarkan perbaikan ekonomi yang nyata.

Pun imigran lama ras Latino ternyata juga memilih Trump --yang anti imigran. Dibanding orang kulit putih Latino di Amerika ternyata lebih merasa terancam oleh imigran baru. Pekerjaan orang Latinolah yang akan pertama direbut oleh imigran baru. Bukan pekerjaan orang kulit putih.

Sudah 10 atau 11 calon menteri yang sudah diumumkan nama-namanya. Termasuk pejabat utama seperti Elon Musk dan Vivek.

BACA JUGA:Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Dua orang radikal itu akan menempati kementerian baru: Departemen Efisiensi Pemerintahan. Belum pernah ada kementerian seperti itu sebelumnya.

Pasti jadi. Tidak ada yang bisa membatalkan.

Penunjukan Elon Musk dan Vivek tidak perlu menunggu persetujuan Senat Amerika. Beda dengan beberapa calon menteri yang masih harus menunggu persetujuan itu.

Rasanya semua yang diinginkan Trump akan terwujud. Senat kini dikuasai Partai Republik. Pun DPR-nya Amerika. Juga mahkamah agungnya. Total: Republic takes all.

BACA JUGA:Arogansi Ivan Berujung Bui

Trump juga sudah diundang ke Gedung Putih. Bertemu Presiden Joe Biden. Keduanya sudah salaman. Sudah saling bertukar pandangan. Demi kelancaran pergantian pemerintahan.

Biden, di pertemuan itu, mengucapkan selamat kepada tiga pihak sekaligus: Presiden Terpilih, kembalinya mantan Presiden ke Gedung Putih, dan kepada Trump sebagai pribadi.

Itu yang empat tahun lalu tidak terjadi: Trump tidak mengakui terpilihnya Biden.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan