Kenapa Suzuki Belum Bangun Fasilitas R&D di Indonesia? Ini Alasannya!
Kenapa Suzuki Belum Bangun Fasilitas R&D di Indonesia? Ini Alasannya!--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Meskipun Suzuki telah lama berpartisipasi di pasar roda dua Indonesia dengan berbagai model motor yang mencakup segmen bebek, matik, hingga sport, hingga saat ini mereka belum mendirikan fasilitas Research and Development (R&D) khusus di Tanah Air.
Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi banyak pihak, mengingat pasar sepeda motor Indonesia terus berkembang dengan pesat, dengan tren dan preferensi konsumen yang semakin beragam.
Model-model Suzuki seperti Burgman Street 125EX, V-Strom 250 SX, Avenis 125, Nex II, Address FI, Nex Crossover, dan Satria F150 telah berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia.
Namun, ketidakhadiran fasilitas R&D lokal memunculkan kekhawatiran terkait kemampuan Suzuki untuk berinovasi secara cepat dan menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan pasar yang semakin dinamis.
BACA JUGA:Motor Listrik Pertama Royal Enfield Meluncur, Harganya Bikin Tercengang
Tanpa fasilitas R&D di Indonesia, Suzuki akan kesulitan untuk menyesuaikan produknya dengan lebih tepat, mengingat karakteristik konsumen Indonesia yang berbeda dari pasar global.
X Shigemori Keisuke, General Manager 2W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS), menjelaskan bahwa alasan di balik ketidakhadiran fasilitas R&D di Indonesia adalah kebijakan global dari Suzuki Motor Corporation di Jepang.
Keisuke mengungkapkan bahwa pihaknya lebih fokus pada pasar India dalam pengembangan model-model roda dua mereka. Menurutnya, saat ini India menjadi pusat perhatian utama Suzuki untuk pengembangan sepeda motor, terutama terkait dengan produksi model-model baru.
“Sekarang, kita berfokus di India untuk modelnya,” kata Keisuke dalam kesempatan yang sama.
BACA JUGA:Motor Baru 2024, Zongshen Xingchi 125ST, Pesaing Baru Honda BeAT, Segini Harganya!
Ini berarti bahwa sebagian besar pengembangan sepeda motor Suzuki yang dijual di pasar Indonesia dilakukan di India, yang memiliki fasilitas produksi dan R&D lebih besar.
Salah satu contoh konkret dari kebijakan ini adalah sepeda motor Burgman 125EX yang dijual di Indonesia, yang sepenuhnya diproduksi di India dalam bentuk Completely Built Up (CBU).
Keisuke juga menyatakan bahwa meskipun ada potensi untuk merakit sepeda motor tersebut secara lokal di Indonesia, saat ini belum ada rencana untuk melokalisasi produksinya.
Kendati demikian, model seperti Burgman 125EX telah menunjukkan kesuksesan di pasar Indonesia.