The Wolf of Wallstreet (2013): Kerancuan Moral dalam Dunia Saham
The Wolf of Wallstreet (2013): Kerancuan Moral dalam Dunia Saham-Net.-Net.
BACA JUGA:Film The Laundromat: Angkat Kisah Kontroversial Panama Papers
Semua broker terkejut melihat aksi Jordan, padahal yang mereka belikan dari uang investor tersebut hanyalah saham gorengan yang harganya sangat murah.
Singkat cerita Jordan mampu menghasilkan 70.000 dollar dalam beberapa bulan bekerja saja, ia mampu mengontrak apertemen mewah, membeli mobil mewah dan membelikan istrinya kalung mewah.
Disuatu makan siang di kedai kecil kota itu, Jordan yang sedang makan burger di hampiri oleh seorang pria yang mengaku tetangganya di apartemen.
Pria tersebut terkejut melihat ada orang yang tinggal di apartemen kelas paling mahal, membawa mobil mewah dan bergaya keren yang tinggal di kota itu, karena di kota tersebut sangat jarang ada orang kaya seperti Jordan.
BACA JUGA:Film Skandal Kecurangan Menghasilkan Hasil Mengerikan
Pria tersebut akhirnya menghampiri Jordan dan bertanya, "apa pekerjaan mu?", kemudian Jordan menjawab "aku seorang broker saham", pria tersebut tertawa dan menanyakan berapa yang kau hasilkan dalam sebulan sehingga mampu membeli mobil mewah?"
Jordan pun menjawab, "70.000 dollar", pria tersebut terkejut dan ia langsung mengatakan jika Jordan tidak bergurau dan mampu menunjukan cek gajinya, ia bersedia akan langsung berhenti bekerja dan mengikut Jordan bekerja kemanapun.
Ia langsung menunjukan cek gajinya tersebut, dan pria tersebut terkejut melihat cek tersebut dan ia langsung berhenti dari pekerjaanya saat itu juga dan mengikut Jordan kemanapun bekerja.
Singkat cerita, Jordan dan temanya tersebut yang bernama Donnie akhirnya membentuk suatu perusahaan keuangan sendiri yang mereka namakan "Straaton Oakmont", dan merekrut beberapa teman yang pandai menjual apapun sebagai pekerja nya.
BACA JUGA:Kim Seon Ho Jadi Pemeran Utama: Ini Sinopsis Film Sad Tropics
Berawal dari kantor pialang yang kecil yang isinya mereka-mereka saja, Jordan mengajari mereka cara menelpon dan merayu seseorang agar mau berinvestasi disalah satu saham rekomendasi mereka.
Waktu berlalu akhirnya teman-temanya tadi pandai seperti Jordan, perusahaan mereka pun semakin besar dan besar, nilai transaksi investasi yang dikelola sampai puluhan juta dollar.
Sementara mereka terus mempompom saham dan terus merayu agar investor tidak menjual sahamnya dan uang berputar disitu-situ saja, sementara mereka menikmati uang cash dan komisi tersebut.
Lambat laun kecurangan ini mulai tercium oleh seorang agen FBI bernama Denham yang menginvestigasi dugaan kecurangan perusahaan Jordan dan teman-temanya.