Suami Sendiri
Disway--Disway
Dari obrolan itu saya tahu: mereka datang ke Guangzhou khusus untuk berziarah kubur. Ke makam Abu Waqash. Mereka naik bus. Tiga hari tiga malam.
BACA JUGA:Dijamin Bikin Anda Ketagihan, Nikmati Ayam Suwir Daun Jeruk Menu Istimewa di Meja Makan!
Dari Guangzhou mereka masih akan ke provinsi Fujian. Ke kota Quanzhou. Di situ ada makam wali lainnya --seangkatan dengan Abu Waqash.
Quanzhou memang salah satu pelabuhan utama Tiongkok masa lalu. Ibnu Batuta pernah tinggal di Quanzhou.
Di dalam bus, kami pun bicara tentang Islam. Salah satu anggota rombongan, Jenny Widjaja, si pioneer mi sagu, banyak tahu tentang Islam.
Jenny pernah bersahabat baik dengan ustad Arifin Ilham. Dia tahu banyak istilah dalam tafsir quran. Dia pernah menjual laris alat elektronik untuk membaca quran sekaligus artinya.
BACA JUGA:Rasanya Yang Istimewa Cobain Yuk Resep Ikan Patin Asam Pedas?
Salah satu topik pembicaraan dalam bus itu soal poligami. Alangkah enaknya laki-laki muslim. Bisa punya istri empat.
Jenny kenal istri-istri sang ustaz. Dia juga tahu sikap wanita Islam dalam poligami. Dia pun bertanya: ketika kelak masuk surga istri yang mana yang diajak masuk surga.
Saya minta Novi Basuki yang menjawab. Ia juga lulusan pesantren.
Novi membuka jawaban dengan kutipan pepatah bahasa Inggris: kebenaran haruslah berdasar data. "Menurut data hasil survei di berbagai dunia, wanita sebenarnya setuju seorang laki-laki berpoligami. Syaratnya hanya satu: jangan suaminyi sendiri".(Dahlan Iskan)