Kenapa Bengkel Selalu Sarankan Ganti Aki Mobil, Padahal Bisa Dicas?, Ini Alasannya!

Kenapa Bengkel Selalu Sarankan Ganti Aki Mobil, Padahal Bisa Dicas?, Ini Alasannya!--foto: kolase pagaralampos.co

BACA JUGA:BYD Daftarkan Mobil Baru di Indonesia, Apa Mobil Terbarunya?

Jika usia pakai aki sudah mencapai 40 persen, maka sebaiknya segera diganti.

“Gagal starter umumnya terjadi pada level 25 persen,” ungkapnya.

Selain itu, Wawan, pemilik toko aki One Aki Ceper Klaten, menambahkan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa aki sudah tidak dapat ditolong dan perlu diganti.

Tanda-tanda tersebut antara lain usia pemakaian yang sudah mencapai sekitar 20 bulan, sel aki yang mulai renggang atau naik, terminal putus, dan air aki yang keruh.

BACA JUGA:Hyundai RN24, Mobil Listrik Konsep dengan Desain Radikal dan Performa Tinggi, Ini Spesifikasi dan Tampangnya!

“Setiap sel pada aki seharusnya dapat menghasilkan tegangan 2 volt lebih. Jika satu sel putus, tegangan keseluruhan akan berkurang,” terangnya.

Kondisi air aki yang keruh juga menjadi indikator kerusakan.

Sel-sel pada aki terdiri dari bahan logam dan separator isolator.

Ketika sel aki mengalami kerusakan, seperti rontok atau rusak, maka kemampuannya untuk menyimpan daya listrik akan terganggu.

BACA JUGA:Ini Daftar 5 Mobil dengan Harga Jual Kembali Tinggi dan Stabil, Cek Merknya Disini!

Meskipun pengecasan atau jumper bisa membantu menghidupkan mesin dalam keadaan darurat, kemampuan aki untuk menyimpan daya listrik tidak akan bertahan lama.

“Oleh karena itu, aki dalam kondisi tersebut sudah tidak layak pakai lagi,” tambah Wawan.

Di tengah meningkatnya kehadiran oknum bengkel nakal, penting bagi konsumen untuk lebih kritis terhadap saran yang diberikan.

Pengecekan rutin dan pemahaman tentang kondisi aki dapat membantu pemilik kendaraan membuat keputusan yang lebih baik, antara penggantian atau hanya sekadar pengecasan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan