Bagaimana Cara Menuju Desa Wisata Tebat Lereh Meringang? Temukan Rute dan Tipsnya!

KORANPAGARALAMPOS.CO- Desa wisata Tebat Lereh adalah satu-satunya desa di Sumatera Selatan yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Desa ini dikenal karena pemandangan alamnya yang indah dan budaya yang kaya.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan bahwa selain air terjun, desa ini juga memiliki daya tarik budaya yang sangat menarik serta produk ekonomi kreatif.

Ia mengungkapkan keyakinan bahwa Tebat Lereh memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tujuan agrowisata dan eduwisata.

BACA JUGA:Mengapa Gunung Saran Menjadi Destinasi Eksplorasi Alam di Pulau Borneo? Temukan Alasannya!

Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam merancang paket wisata guna menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Di desa ini, terdapat air terjun Cughup Napal Kuning yang menjadi salah satu daya tarik alam.

Selain itu, tradisi pantauan, yang merupakan adat pernikahan suku Basemah, menjadi bagian dari pagelaran budaya setempat.

Desa Tebat Lereh Meringang Lame dan Baru terletak di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, dengan luas 36 hektar dan populasi sekitar 700 jiwa.

Desa ini juga memiliki warisan sejarah, termasuk keris terbang bernama keris Rangge Gudung, yang dianggap sebagai warisan nenek moyang masyarakat Basemah.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Menuju Desa Wisata Tebat Lereh Meringang? Temukan Rute dan Tipsnya!

Sebagian besar penduduk desa bekerja sebagai petani, dengan luas lahan pertanian meliputi 70 hektar untuk kopi, 15 hektar untuk padi, dan 50 hektar untuk sayuran dan buah.

Keindahan alam yang ditawarkan termasuk air terjun Napal Kuning dan potensi agrowisata, serta kerajinan dan kuliner khas. Masyarakat setempat juga menyediakan homestay yang dikelola dengan ramah, umumnya menggunakan bangunan kayu.

Desa ini menjadi wakil Sumatera Selatan dalam ajang ADWI 2022 dan menawarkan beragam objek wisata, termasuk pemandangan pegunungan yang menakjubkan, agrowisata, dan kuliner.

Rumah Baghi, yang merupakan rumah adat suku Basemah, juga masih bisa ditemukan di sini, sering kali dihiasi dengan ukiran khas.