Menikmati Keajaiban Alam Air Jolotundo: Wisata Sejarah dan Mitos yang Mengagumkan
Menikmati Keajaiban Alam Air Jolotundo: Wisata Sejarah dan Mitos yang Mengagumkan--
Nama Jolotundo sendiri berasal dari istilah kuno, di mana "Jala" atau "Jolo" berarti air, dan "Tunda" atau "Tundo" berarti bertingkat. Kombinasi kedua kata ini merujuk pada kolam bertingkat dengan air yang mengalir dari pancuran.
Tersembunyi di antara perbukitan hijau dan ketenangan alam Jawa Timur, Jolotundo telah lama menjadi daya tarik bagi penduduk lokal maupun wisatawan yang tertarik pada keajaiban alam dan spiritual.
BACA JUGA:Apa Keistimewaan Kebon Pitu Resto & Nicecamp di Jombang? Ini Solusi Liburan Alam Anda!
BACA JUGA:Romantisme Balikpapan di Musim Hujan, Rekomendasi Wisata Liburan Bersama Orang Tercinta
Terletak di Desa Seloliman, air Jolotundo dianggap memiliki kekuatan mistis, dipercaya sebagai sumber kesehatan dan keindahan yang abadi.
Mitos mengenai perairan suci ini telah berkembang selama berabad-abad, menarik mereka yang mencari kedamaian batin dan keajaiban alam.
Pada kesempatan ini, kita akan mengeksplorasi misteri dan mitos yang melingkupi Jolotundo serta pesona alamnya yang memikat di Jawa Timur.
Berlokasi di sebelah barat Gunung Penanggungan, pada ketinggian sekitar 525 meter, Jolotundo menawarkan pemandangan alam yang menenangkan.
BACA JUGA:Saat Liburan Sekolah Tiba, Ini Destinasi Wisata Anak Mengasyikkan di Kota Telor Asin!
BACA JUGA:Rekomendasi Destinasi Wisata di Brebes, Suguhkan Pemandangan Alam, Cocok Buat Healing!
Udara pegunungan yang segar menambah suasana damai yang khas di tempat ini. Nama "Jolotundo" sendiri memiliki makna mendalam.
"Jala" berarti air, sementara "Tundo" merujuk pada dataran atau teras, melambangkan kolam bertingkat yang dipenuhi air jernih.
Bangunan utama di Jolotundo memiliki kolam berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 16 x 13 meter dan kedalaman 5,2 meter. Dibangun dari batu andesit, dulunya tempat ini memiliki empat lantai, namun kini hanya tersisa dua.
Selain itu, terdapat patung Dewa Wisnu yang dahulu menghiasi tempat tersebut, kini telah dipindahkan dari lokasi aslinya.
BACA JUGA:Melihat Wisata Religi di Lombok, Makam Keramat, Pura Bersejarah hingga Masjid Megah