Ini Dia Tanda Coolant Sudah Tidak Layak Pakai! Waspada Gejala Kerusakan Mesin
Ini Dia Tanda Coolant Sudah Tidak Layak Pakai! Waspada Gejala Kerusakan Mesin--foto: kolase pagaralampos.co
BACA JUGA:BYD Lengserkan Hyundai dan Chery, Ini 20 Brand Mobil Terlaris Agustus 2024!
Ketika mesin beroperasi pada suhu tinggi, kinerja komponen lain seperti AC mobil juga dapat terpengaruh.
AC mungkin terasa kurang dingin karena mesin bekerja lebih keras akibat suhu yang terlalu panas.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban kerja mesin yang mengakibatkan distribusi energi ke komponen lainnya, seperti sistem pendingin udara, menjadi tidak optimal.
Lung Lung menambahkan, "AC bisa terasa kurang dingin karena mesin bekerja lebih keras akibat suhu yang terlalu panas."
BACA JUGA:Kondisi AC Mobil Harus Off Sebelum Mematikan Mesin? Mitos atau Fakta?, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat menurunkan kenyamanan berkendara dan mengurangi kualitas udara di dalam kabin.
Peningkatan Risiko Overheat
Coolant yang sudah tidak layak pakai dapat menyebabkan overheat, yaitu kondisi di mana suhu mesin meningkat secara drastis dan dapat merusak mesin secara permanen.
Overheat biasanya ditandai dengan lampu peringatan suhu yang menyala di dashboard atau suara mendesis dari mesin akibat pendinginan yang tidak memadai.
BACA JUGA:Harga Mobil Hyundai X1 di Indonesia Ternyata Cuma Segini, Berapakah?
Overheat yang sering terjadi bisa merusak komponen internal mesin seperti gasket kepala silinder, pompa air, dan radiator.
Pentingnya Penggantian Coolant Secara Berkala
Penggantian coolant secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal dan menghindari kerusakan serius.
Idealnya, pemeriksaan dan penggantian coolant dilakukan setiap 20.000 hingga 30.000 kilometer, tergantung pada kondisi penggunaan kendaraan.