Jaksa Terdakwa

Disway--Disway

Moderatornya, dua orang, anchor TV ABC, terlihat sangat lugas. Sekali moderator memojokkan Kamala, tiga kali memojokkan Trump.

BACA JUGA:Kunjungi Pabrik PTPN VIII Gunung Dempo, Ini yang Dilakuan H. Alpian Maskoni

Kamala dipojokkan dengan pertanyaan soal aborsi. Bukan soal esensinya tapi lebih ke konsistensi sikapnyi: mengapa berubah-ubah pendapat. Yakni di umur bayi berapa minggu setuju aborsi dilakulan. Dia pernah dikutip mengatakan pun ketika umur bayi dalam kandungan sudah sembilan bulan. Di sini Kamala digoreng oleh Trump.

Begitu juga sebaliknya. Ketika Trump dipojokkan moderator Kamala di atas angin. Misalnya bagaimana teknis memulangkan tujuh juta lebih imigran gelap.

Lalu soal peristiwa pendudukan gedung parlemen tanggal 6 Januari 2020. Trump dihabisi. Tapi bukan Trump kalau tidak menyerang balik. Yang diserang Nancy Pelosi, ketua DPR kala itu. Bukan Kamala tapi separtai dengan Kamala.

Pun ketika moderator bertanya apakah Trump tetap bersikap sebagai pemenang sebenarnya di Pilpres 2020.

BACA JUGA:Bingung Cari Tempat Liburan Keluarga di Tangerang?8Tempat Wisata yang Akan Mengubah Cara Anda Melihat Kota Ini

Trump juga menghindar menjawab langsung pertanyaan moderator: "apakah ada yang Anda sesali dari peristiwa 6 Januari?".

Ia pilih jawaban yang muter-muter. Lalu moderator menyela: pertanyaan kami simple, "Apakah ada yang Anda sesali dari peristiwa 6 Januari".

Trump tetap muter.

Pun soal hasil Pilpres 2020. Ia kembali muter-muter. Sampai akhirnya moderator mengulang inti pertanyaan: apakah ia mengaku kalah.

BACA JUGA:Inilah 10 Kuliner Khas Sukabumi Legendaris ; Ada Nasi Uduk Ungu!

Trump tetap muter-muter. Intinya: Trump tetap bersikukuh ia yang memenangi Pilpres empat tahun lalu.

Trump kembali mendasarkan pendapatnya pada hasil perolehan suaranya: lebih besar dari Pilpres 2016. Bagaimana bisa dinyatakan kalah.

Trump hanya sekali menjawab dengan jawaban pendek. Yakni atas pertanyaan soal bagaimana pendapatnya bahwa Kamala adalah capres kulit hitam.

Tag
Share