4 Mitos Seram di Gunungkidul, Ini Dia Kisah Mistis di Balik Keindahan Alamnya!
4 Mitos Seram di Gunungkidul, Ini Dia Kisah Mistis di Balik Keindahan Alamnya!--
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Menjelajahi Wisata Budaya Terbaik di Indonesia dengan Ragam 6 Rumah Adat yang Unik
Karena itulah, sebagian petani enggan untuk membunuh tikus-tikus tersebut secara langsung.
Sebagai gantinya, mereka memilih untuk melakukan ritual adat yang disebut Den Baguse, di mana mereka memberikan sesaji berupa nasi tiwul sebagai upaya untuk menjaga tanaman mereka tanpa harus merusak tikus yang dianggap sakral.
2. Mitos Kampung Pitu: Tujuh Kepala Keluarga yang Terpilih
Di sebelah timur Gunung Api Purba Nglanggeran, terdapat sebuah kampung terpencil yang dikenal dengan nama Kampung Pitu.
BACA JUGA:Desa Wisata Budaya Suku Sasak. Berikut Fakta Menarik Desa Sade dengan Budaya yang Masih Terjaga
Kampung ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga, sesuai dengan namanya "Pitu" yang berarti tujuh dalam bahasa Jawa.
Jumlah kepala keluarga ini tidak boleh bertambah atau berkurang, dan masyarakat setempat percaya bahwa pelanggaran terhadap aturan ini akan mendatangkan malapetaka.
Asal usul Kampung Pitu tidak lepas dari sosok Eyang Iro Kromo, seorang pemenang sayembara yang diadakan oleh Keraton Yogyakarta untuk menjaga pusaka Pohon Kinah Gadung Wulung.
Sebagai hadiahnya, ia diberi tanah yang kini diwariskan kepada keturunannya.
BACA JUGA:Pulau Samosir, Destinasi Wisata Budaya di Tengah Danau Toba yang Megah
Selain itu, ada aturan adat lain yang melarang pementasan wayang kulit di desa ini, dengan ancaman musibah bagi yang melanggarnya.
Meskipun terdengar aneh, mitos ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Kampung Pitu dan dijaga dengan ketat.
3. Pohon Kepuh: Sarang Gendruwo